pkb-dorong-pesantren-integrasikan-kurikulum-sainstek-dan-seni

PKB Dorong Pesantren Integrasikan Kurikulum Sainstek dan Seni

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin gencar mendorong pengembangan pendidikan pesantren dengan menekankan pentingnya integrasi kurikulum sains, teknologi, seni, dan budaya. Langkah ini dianggap sebagai upaya memperkuat karakter dan kompetensi santri agar mampu bersaing di era digital dan globalisasi. Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, menegaskan bahwa pesantren harus berani memasukkan materi-materi inovatif yang selama ini kurang dikembangkan dalam kurikulum tradisional.

Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI dan tokoh yang kerap mengawal perkembangan pesantren, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, pesantren yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman akan lebih relevan dan mampu memberikan kontribusi besar terhadap bangsa. “Pesantren harus menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan budaya yang mampu menjawab tantangan zaman,” ungkapnya dalam sebuah seminar pendidikan di Jakarta.

Inisiatif integrasi kurikulum ini mendapat banyak apresiasi dari kalangan pesantren maupun civitas akademika. Mereka menilai bahwa inovasi tersebut dapat memperkaya wawasan santri serta mempersiapkan mereka menghadapi kompetisi global. Beberapa pesantren telah mulai mengimplementasikan materi sains dan teknologi, serta mengembangkan program seni yang kreatif sebagai bagian dari kurikulum mereka.

Muhaimin menambahkan bahwa keberanian pesantren memasukkan kurikulum sainstek dan seni perlu didukung oleh regulasi yang memudahkan. Ia juga berharap pemerintah dapat memberikan insentif dan pelatihan agar pesantren dapat melakukan inovasi tanpa beban birokrasi berlebih. “Kita perlu memberi ruang agar pesantren bisa berinovasi sesuai kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman,” katanya.

Selain itu, kepala lembaga pendidikan pesantren menilai bahwa kurikulum inovatif akan membantu santri tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan dan keterampilan praktis. Pendekatan holistik ini diharapkan mampu menciptakan generasi muda yang seimbang dan berdaya saing tinggi.

Pengamat pendidikan menyatakan bahwa dorongan PKB ini sejalan dengan visi membangun ekosistem pendidikan yang inklusif dan modern. Mereka percaya bahwa melalui kolaborasi antara pesantren, pemerintah, dan komunitas, inovasi kurikulum dapat menjadi kekuatan pendorong pembangunan karakter bangsa yang lebih baik.