
Pengawasan Ketat Dipastikan untuk Wisata Berisiko Tinggi di Indonesia
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Widiyanti Putri Wardhana, mengimbau agar pengawasan terhadap destinasi wisata berisiko tinggi diperketat guna menjaga keselamatan para pengunjung dan keberlanjutan destinasi. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya jumlah insiden dan kecelakaan di beberapa lokasi wisata ekstrem di tanah air, yang menimbulkan kekhawatiran publik dan stakeholder industri.
“Keamanan dan kenyamanan wisatawan harus menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, kami meminta seluruh pelaku usaha wisata, pemerintah daerah, serta pihak terkait untuk memperkuat pengawasan dan penegakan aturan di destinasi-destinasi yang memiliki risiko tinggi,” ujar Menpar di Jakarta. Ia menambahkan bahwa kesiapan infrastruktur dan standar keselamatan harus menjadi fokus utama dalam pengelolaan destinasi wisata berisiko.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata beberapa daerah menyatakan kesiapan mereka dalam menerapkan langkah-langkah preventif dan pengawasan. Salah satu langkah yang diumumkan adalah peningkatan pelatihan bagi petugas keamanan dan penjaga lokasi wisata, serta pemasangan sistem monitoring terpadu yang dapat mendeteksi dini potensi bahaya.
Para pengunjung diimbau untuk lebih waspada dan mengikuti seluruh peraturan yang berlaku selama berwisata, terutama di lokasi ekstrem dan berbahaya. “Kami tak ingin kejadian yang tidak diinginkan terjadi hanya karena kelalaian,” tegas Menpar. Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi dari semua pihak sangat dibutuhkan guna memastikan destinasi wisata di Indonesia tetap aman dan nyaman.
Pengawasan ketat ini diharapkan mampu meminimalisir risiko yang ada, serta meningkatkan citra pariwisata Indonesia sebagai destinasi yang menawarkan pengalaman wisata yang aman dan berkualitas tinggi. Upaya ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan standar layanan dan keamanan wisata yang sesuai dengan tren global dan harapan wisatawan internasional.