Pembelian Air Zamzam di Bandara King Abdulaziz Tercatat Meningkat Signifikan
Arus kedatangan dan keberangkatan penumpang di Bandara King Abdulaziz International Airport di Jeddah semakin terlihat aktif, dengan salah satu perhatian utama dari wisatawan dan jamaah yang ingin membeli air zamzam. Kebutuhan akan air suci ini menunjukkan peningkatan yang signifikan, menjadi salah satu layanan yang paling diminati di area kedatangan dan keberangkatan.
Petugas di salah satu kios penjualan air zamzam mengungkapkan bahwa selama beberapa hari terakhir, ada lonjakan pembeli yang cukup mencolok. “Kami melihat peningkatan permintaan hingga 30% dibandingkan periode sebelumnya, terutama dari jamaah yang baru tiba dan mereka yang akan berangkat ke tanah air,” ujar salah satu petugas penjualan air zamzam di bandara tersebut.
Penggunaan air zamzam tidak hanya sebagai oleh-oleh, tetapi juga diyakini memiliki nilai spiritual dan kesehatan, sehingga menjadi barang yang sangat dicari. Banyak calon jamaah dan pengunjung yang mengaku merasa terbantu dengan kemudahan akses pembelian air zamzam di bandara sebelum meninggalkan tanah suci.
Direktur Operasional Bandara King Abdulaziz menyatakan bahwa pelayanan ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan pengalaman wisata dan jamaah selama di Jeddah. “Kami berkomitmen menyediakan layanan terbaik untuk memastikan kenyamanan dan kebutuhan para pelanggan, termasuk penyediaan air zamzam berkualitas,” ucapnya.
Sejumlah pengunjung mengaku puas dengan layanan yang ada. “Ini sangat memudahkan, apalagi dijual di dekat area keberangkatan. Jadi, tidak perlu repot mencari di luar,” ujar salah satu jamaah dari Indonesia.
Pengelola bandara menyarankan kepada calon pembeli untuk memastikan keaslian dan kualitas air zamzam yang dibeli, mengingat tingginya permintaan dan potensi penipuan. Pembelian melalui kios resmi yang berlogo dan bersertifikat di bandara dinilai lebih aman dan terpercaya.
Seiring dengan peningkatan angka kedatangan dan keberangkatan jamaah ke tanah suci, layanan pembelian air zamzam di bandara menjadi salah satu indikator peningkatan layanan penerbangan dan pariwisata religius. Hal ini diharapkan mampu mendukung pengalaman wisata spiritual para jamaah di masa mendatang.
