
Orang Tua Korban Tawuran Tol Kebon Nanas Tolak Autopsi
Sejumlah orang tua dari korban tewas dalam insiden tawuran remaja yang terjadi di pintu Tol Kebon Nanas Jalan DI Panjaitan, Cipinang, menyatakan penolakan terhadap proses autopsi terhadap jenazah anak-anak mereka. Penolakan tersebut menimbulkan keprihatinan dari pihak keluarga dan masyarakat sekitar yang mendukung transparansi pemeriksaan kematian korban.
Insiden tawuran ini mengakibatkan beberapa remaja mengalami luka dan meninggal dunia di tempat kejadian. Pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan dan mengamankan sejumlah saksi serta barang bukti di lokasi kejadian. Menurut salah satu orang tua korban, mereka merasa keberatan atas rencana autopsi yang dirasa menambah beban psikologis keluarga di tengah rasa duka yang mendalam.
“Kami menolak autopsi karena itu akan mengganggu ketenangan dan proses pemulihan emosional keluarga. Kami ingin proses hukum berjalan tanpa menambah penderitaan keluarga korban,” ujar salah satu orang tua korban yang enggan disebutkan nama. Ia menambahkan, keluarga berharap pihak berwenang segera mengusut tuntas akar penyebab tawuran ini dan menjamin keamanan remaja lain di sekitar wilayah tersebut.
Kejadian ini kembali menyoroti tingginya angka kekerasan di kalangan remaja dan pentingnya upaya preventif dari pihak sekolah dan masyarakat untuk mengurangi insiden serupa di masa mendatang. Komentar dari anggota keluarga korban menegaskan betapa pentingnya penegakan hukum dan perlindungan anak di lingkungan sekitar.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polres Jaktim menyatakan, pihaknya tetap akan melakukan autopsi sesuai prosedur untuk memastikan penyebab kematian korban. “Autopsi diperlukan sebagai langkah ilmiah untuk memastikan tidak ada kekerasan lain yang menyebabkan meninggalnya korban, sekaligus sebagai bahan pendukung dalam proses hukum,” ujarnya. Menurutnya, proses autopsi dilakukan dengan mempertimbangkan aspek kemanusiaan sekaligus transparansi dalam penegakan hukum.