
Mendorong Ekonomi Sirkular sebagai Solusi Berkelanjutan
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 ini mengangkat tema penting terkait transisi menuju ekonomi sirkular sebagai langkah mendesak dalam memperkuat keberlanjutan lingkungan dan ekonomi global. Tema yang diusung menegaskan perlunya pengurangan limbah dan penggunaan sumber daya secara efisien, untuk melawan dampak polusi yang semakin meresahkan.
Pertumbuhan ekonomi berbasis ekonomi sirkular diyakini mampu menciptakan peluang baru bagi industri dan masyarakat, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya alam yang tak terbatas. “Transformasi ke ekonomi sirkular bukan hanya solusi praktis, tetapi juga kunci dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan,” kata dr. Sari Amalia, aktivis lingkungan dan pakar ekonomi berkelanjutan saat dihubungi media baru-baru ini.
Menurut laporan terbaru, penerapan ekonomi sirkular dapat mengurangi limbah hingga 70% dan meningkatkan efisiensi sumber daya sebesar 50%, sehingga membantu mencapai target pembangunan berkelanjutan. Banyak perusahaan global mulai mengintegrasikan praktik sirkular dalam model bisnis mereka, termasuk daur ulang, reuse, dan penggunaan bahan ramah lingkungan.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan dukungan pemerintah, langkah konkret seperti regulasi pengelolaan limbah dan insentif bagi inovasi hijau semakin dikedepankan. “Ini adalah momentum untuk mempercepat transisi ke ekonomi hijau yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga menjaga bumi untuk generasi mendatang,” tambah Sari.
Dalam rangka memperkuat langkah menuju ekonomi sirkular, berbagai inisiatif dan kampanye digital terus digalakkan, mengajak masyarakat luas untuk berperan aktif dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendukung produk-produk berkelanjutan. Masyarakat diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan ekonomi sekaligus.
Inisiatif global dan lokal yang saling melengkapi diharapkan mampu mempercepat pergeseran dari model ekonomi linear ke ekonomi yang sirkular, demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Menurut data dari lembaga lingkungan internasional, langkah ini menjadi kunci dalam mengatasi krisis iklim dan mengurangi polusi yang semakin merajalela.