Progres Penulisan Ulang Sejarah Capai 70%

Fadli Zon, anggota DPR RI dan pengamat sejarah, mengungkapkan perkembangan terbaru terkait proses penulisan ulang sejarah nasional yang tengah dilakukan oleh pemerintah. Berdasarkan informasinya, progres penulisan ulang sejarah mencapai sekitar 70 persen, menandai langkah besar dalam revisi narasi sejarah bangsa.

Menurut Fadli Zon, revisi sejarah ini bertujuan untuk memperkaya perspektif dan memperbaiki sejumlah kekurangan dalam narasi yang selama ini dipahami masyarakat. Ia menegaskan bahwa penyesuaian ini penting untuk menciptakan pemahaman yang lebih akurat dan berimbang tentang perjalanan Indonesia dari masa ke masa. “Dengan mencapai 70 persen, kita sudah mendekati tahap akhir proses ini dan berharap revisi akan selesai dalam waktu dekat,” ujarnya.

Selama proses revisi, berbagai aspek sejarah, termasuk peristiwa perjuangan, tokoh penting, dan dinamika politik masa lalu, tengah dikaji kembali. Pemerintah berujar bahwa penulisan ulang ini diharapkan mampu memperlihatkan gambaran sejarah yang lebih adil dan tidak berat sebelah, sehingga mampu memperkuat identitas nasional.

Reaksi masyarakat pun beragam. Ada yang mendukung penuh langkah ini sebagai upaya memperbaiki sejarah nasional, sementara sebagian lainnya ingin memastikan bahwa revisi ini tidak menimbulkan kontroversi dan tetap menjaga kebenaran fakta. Seorang sejarawan menambahkan, “Perubahan dalam narasi sejarah harus dilakukan dengan pendekatan akademis yang kuat dan mempertimbangkan berbagai perspektif. Kalau tidak, bisa menimbulkan ketidakpastian dan ketidakpercayaan terhadap catatan sejarah.”

Pemerintah memastikan bahwa proses revisi sejarah dilakukan secara transparan dan melibatkan berbagai ahli dari bidang sejarah, antropologi, dan masyarakat, guna memastikan hasil akhir yang komprehensif. Diharapkan, revisi ini dapat menghadirkan narasi yang dapat memperkuat rasa kebangsaan dan menghormati keberagaman pengalaman bangsa Indonesia.