
Evakuasi Jenazah di Gunung Salak Dilanjutkan Esok Hari
Upaya evakuasi jenazah pria bernama Ayom, usia 60 tahun, yang ditemukan meninggal di tepi jurang Gunung Salak Bogor, berlangsung tertunda akibat faktor cuaca ekstrem. Pendaki tersebut dilaporkan hilang saat melakukan pendakian dan ditemukan dekat area rawan pada ketinggian tinggi.
Menurut laporan dari tim SAR, kondisi cuaca buruk dan tantangan medan gunung menyebabkan proses evakuasi harus ditunda dan dijadwalkan ulang ke esok hari. Pihak berwenang menyampaikan bahwa keselamatan para petugas menjadi prioritas utama dalam proses ini.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Basarnas Bogor, Budi Santoso, “Cuaca hari ini sangat tidak mendukung untuk melakukan evakuasi. Kami akan melanjutkan operasi besok ketika kondisi lebih memungkinkan.”
Pria asal Bandung ini dikenal sebagai pendaki berpengalaman dan sempat dilaporkan hilang saat mencoba menuruni jalur yang licin dan berbatu. Keluarga dan masyarakat sekitar turut mengapresiasi upaya tim SAR yang tetap berkomitmen mengevakuasi jenazah dengan aman.
Faktor cuaca ekstrem di wilayah pegunungan, termasuk angin kencang dan hujan lebat, terus menjadi hambatan utama dalam proses pencarian dan evakuasi di Gunung Salak. Pendaki dan petugas ditekankan untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan pendakian.
“Kami berharap cuaca membaik esok hari agar proses evakuasi dapat berjalan lancar dan aman,” tambah Budi Santoso. Pihak berwenang mengimbau para pendaki agar selalu mengikuti prosedur keselamatan dan memperhatikan update kondisi cuaca sebelum berangkat ke gunung.
Evakuasi jenazah dari kawasan rawan ini menjadi pengingat bagi para pendaki untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri secara matang saat menjelajahi medan ekstrem seperti Gunung Salak.