
Wapres Gibran Tindaklanjuti Aspirasi Petani Tebu JLS Banyuwangi-Jember
Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti aspirasi petani tebu terkait keberlanjutan pembangunan Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang menghubungkan Banyuwangi dan Jember. Aspirasi tersebut muncul dari kalangan petani yang mengeluhkan dampak pembangunan terhadap aktivitas pertanian mereka serta perlunya solusi berkelanjutan.
Dalam pertemuan yang berlangsung di kawasan Banyuwangi, Wapres Gibran menegaskan bahwa keberlanjutan pengembangan infrastruktur harus seimbang dengan kesejahteraan petani. “Kami mendengarkan langsung aspirasi mereka dan akan memastikan bahwa pembangunan JLS tidak hanya memperkuat konektivitas, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Keberlanjutan jalur transportasi ini menjadi perhatian utama karena secara historis, pembangunan infrastruktur kerap menimbulkan tantangan terhadap keberlanjutan pertanian daerah setempat. Petani tebu berharap ada solusi yang mampu mengakomodasi kebutuhan mereka tanpa mengorbankan ekosistem dan sumber pendapatan utama tersebut.
Rencana tindak lanjut dari Wapres meliputi peninjauan ulang desain proyek, peningkatan mitigasi dampak lingkungan, serta program pelatihan dan pendampingan bagi petani agar dapat beradaptasi dengan pembangunan infrastruktur baru. Gibran juga mengatakan bahwa dialog berkelanjutan akan dijaga demi memastikan aspirasi petani terakomodir secara optimal.
Sejumlah narasumber dari komunitas petani menyambut positif langkah pemerintah tersebut. Mereka berharap bahwa usulan dan kekhawatiran yang disampaikan dapat diakomodir dan menjadi dasar pengembangan jalur yang ramah lingkungan serta mendukung aspek ekonomi lokal.
“Sangat penting bagi kami untuk mendapatkan perhatian yang serius, agar pembangunan ini bisa memberi manfaat nyata tanpa mengorbankan keberlanjutan sumber daya alam dan mata pencaharian petani,” ungkap salah satu petani tebu yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Dengan upaya ini, diharapkan pembangunan infrastruktur jalan yang menghubungkan Banyuwangi dan Jember tidak hanya meningkatkan konektivitas regional dan nasional, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani tebu di kawasan tersebut.