target-operasional-penuh-bandara-rahadi-oesman-capai-akhir-2025

Target Operasional Penuh Bandara Rahadi Oesman Capai Akhir 2025

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumumkan bahwa pengoperasian penuh Bandara Rahadi Oesman di Kalimantan Barat ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025. Proses ini menjadi bagian dari upaya pengembangan infrastruktur transportasi udara di wilayah tersebut, demi meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas bagi masyarakat serta menunjang pertumbuhan ekonomi lokal.

Dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan dan renovasi fasilitas di Bandara Rahadi Oesman telah dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan kebutuhan penumpang dan volume maskapai yang terus meningkat. Kemenhub optimis bahwa target penyelesaian operasional penuh akan mampu mendukung arus penumpang dan komoditas secara lebih optimal sekaligus memperkuat konektivitas regional.

“Kami menargetkan akhir 2025 seluruh fasilitas dan layanan di bandara ini sudah sesuai standar operasional penuh. Ini termasuk peningkatan runway, terminal penumpang, serta sistem navigasi yang modern,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Anthony Sugeng, saat konferensi pers kemarin. Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini akan membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan menarik lebih banyak maskapai penerbangan lagi ke wilayah tersebut.

Pelaksanaan proyek ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan berbagai stakeholder terkait. Menurut Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika Kalimantan Barat, Rini Saputra, pengembangan bandara menjadi prioritas penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan aksesibilitas ke daerah terpencil.

Pengembangan infrastruktur ini juga diwarnai berbagai tantangan, termasuk aspek logistis dan pembiayaan. Namun, seluruh rangkaian proyek tetap berjalan sesuai jadwal, dengan penekanan pada kualitas dan keamanan operasional.

“Kami percaya, pembangunan ini akan membawa manfaat besar tidak hanya dari sisi ekonomi tapi juga untuk kemudahan masyarakat dalam mengakses layanan penerbangan,” tuturnya. Pengamat industri penerbangan menyebut, target ini membuka jalan bagi peningkatan volume penumpang dan pengembangan destinasi wisata baru di Kalimantan Barat.

Secara keseluruhan, penyelesaian penuh Bandara Rahadi Oesman diharapkan mampu menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dan konektivitas di wilayah tersebut. Dengan investasi besar dan komitmen pemerintah, diharapkan bandara ini mampu bersaing dengan bandara regional lainnya dan memenuhi standar operasional internasional.