
PFN: Film sebagai Alat Diplomasi Budaya yang Efektif
PT Produksi Film Negara (PFN) menegaskan bahwa film memiliki potensi besar sebagai alat diplomasi budaya yang dapat memperkuat hubungan internasional dan meningkatkan citra bangsa di kancah global. Dalam wawancara eksklusif, Direktur Utama Riefian Fajarsyah menyatakan bahwa film mampu menyampaikan nilai-nilai luhur, sejarah, dan keberagaman budaya Indonesia secara efektif kepada dunia.
Menurut Riefian Fajarsyah, penggunaan film dalam diplomasi budaya semakin relevan di era digital yang memudahkan penyebaran konten secara luas dan cepat. Ia menambahkan bahwa film dapat menjadi jembatan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke negara lain, sekaligus membangun rasa saling pengertian dan kerja sama antar bangsa.
“Film tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan alat diplomasi yang sangat kuat untuk mempererat hubungan antar negara. Melalui karya-karya film, kita bisa bercerita tentang identitas, nilai budaya, dan keberagaman bangsa yang mampu menarik perhatian internasional,” ujar Riefian.
Pengakuan akan pentingnya film sebagai instrumen diplomasi ini didukung oleh berbagai upaya kolaborasi internasional yang dilakukan oleh PFN, termasuk kerja sama dengan perfilman dari berbagai negara, serta partisipasi film Indonesia dalam festival film internasional. Langkah tersebut diharapkan mampu meningkatkan positioning Indonesia sebagai negara dengan kekayaan budaya yang patut dikenali dunia.
Seiring perkembangan teknologi dan industri perfilman global, PFN berkomitmen untuk terus mendukung pembuatan film-film yang mampu menembus pasar internasional dan membawa pesan positif tentang Indonesia. Riefian menegaskan, “Kami percaya, film sebagai media budaya dapat menjadi kekuatan diplomasi yang tidak kalah penting dari kekuatan militer atau ekonomi.”
Kebijakan ini diyakini dapat meningkatkan citra nasional sekaligus memperkuat indeks diplomasi budaya negara, sehingga Indonesia akan lebih dikenal dengan karya-karya film berkualitas dan berkarakter. Pengembangan film sebagai alat diplomasi juga diharapkan mampu memperluas peluang ekonomi industri perfilman nasional ke pasar global.