
Ketegangan Timur Tengah Ancam Stabilitas Pasar Energi Global
Ketegangan yang memuncak di Timur Tengah diprediksi dapat memicu ketidakstabilan besar di pasar energi dunia. Ahli ekonomi dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menyatakan bahwa eskalasi konflik di kawasan tersebut memiliki dampak langsung terhadap harga minyak bumi dan pasokan energi global.
Menurut Yusuf, ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah, khususnya di wilayah yang kaya akan cadangan minyak, berpotensi mengganggu sistem distribusi dan produksi energi secara signifikan. “Ketika konflik meningkat, pasokan minyak bisa terganggu, dan ini bisa menyebabkan lonjakan harga yang tajam di seluruh dunia,” ujarnya kepada media saat di Jakarta.
Penelitian menunjukkan bahwa pasar energi global sangat sensitif terhadap geopolitik kawasan Timur Tengah. Harga minyak dunia berfluktuasi secara drastis dalam beberapa jam terakhir, mengindikasikan kekhawatiran investor dan pelaku pasar tentang potensi gangguan pasokan energi.
Selain itu, dampak dari ketegangan ini tidak hanya terbatas pada harga energi. Fluktuasi harga tersebut berpotensi menyebabkan inflasi global dan mengganggu stabilitas ekonomi negara-negara pengimpor energi besar, termasuk Indonesia. Turunnya cadangan energi bisa memperberat defisit neraca perdagangan dan menekan pertumbuhan ekonomi nasional.
Yusuf menambahkan bahwa langkah strategis diperlukan untuk mengantisipasi potensi gangguan tersebut. “Diversifikasi sumber energi dan memperkuat cadangan energi nasional harus menjadi prioritas untuk menghadapi ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah,” katanya.
Para pengamat ekonomi menegaskan pentingnya pemantauan terhadap perkembangan situasi di Timur Tengah. Mereka menyarankan pemerintah dan perusahaan energi global untuk segera melakukan antisipasi guna menjaga kestabilan pasar energi dan mengurangi risiko kenaikan harga yang tidak terkendali.
Pengamat juga memperingatkan bahwa ketegangan yang berkepanjangan bisa menimbulkan guncangan ekonomi global yang lebih besar jika tidak segera dikendalikan. Dunia harus bersiap menghadapi kemungkinan gangguan pasokan energi yang lebih kompleks dan mempengaruhi berbagai sektor ekonomi secara luas.