
BMKG Imbau Warga NTB Waspada Banjir Rob Hingga Akhir Juni
BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob di kawasan pesisir Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diperkirakan berlangsung hingga 29 Juni. Kabupaten dan kota di wilayah ini disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir rob yang disinyalir dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, serta mengganggu aktivitas masyarakat setempat.
Menurut data BMKG, fenomena alam berupa pasang air laut yang ekstrem diprediksi akan menimbulkan kenaikan permukaan laut hingga melampaui batas normal di daerah pesisir NTB. Kondisi ini diperkuat oleh faktor fenomena alami global dan lokal yang memicu air laut naik secara signifikan.
Humas BMKG Nurul Hidayah menyampaikan bahwa warga pesisir diimbau untuk waspada dan melakukan langkah mitigasi seperti memperkuat tanggul, menghindari aktivitas di area rawan, dan memperhatikan pemberitahuan resmi dari pemerintah daerah. “Kami mengingatkan masyarakat agar tetap siaga dan mengikuti arahan dari pemerintah terkait langkah-langkah pencegahan,” ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Rini Suryani, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat desa dan masyarakat pesisir untuk siap siaga menghadapi potensi banjir rob. Ia juga menambahkan, pihak berwenang telah menyiapkan posko darurat dan alat pertolongan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
Seorang warga setempat, Amin, menyatakan kekhawatirannya terhadap dampak yang ditimbulkan. “Kami sudah siap siaga, tetapi tetap khawatir jika air laut naik lebih tinggi dari biasanya. Kami berharap ada perhatian serius dari pemerintah agar situasi ini tidak bertambah parah,” ujarnya.
BMKG menegaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem dan pasang surut laut yang tidak biasa menjadi faktor utama penyebab banjir rob saat ini. Oleh karena itu, seluruh masyarakat di kawasan rawan diimbau untuk terus memantau informasi resmi dan mengambil langkah antisipatif demi keselamatan bersama.