
Strategi Bulog Ubah Sejarah Ketahanan Pangan RI
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengungkapkan strategi terbaru Badan Usaha Logistik (Bulog) dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tantangan ketahanan pangan yang kian kompleks dan dinamis, termasuk fluktuasi harga dan distribusi pangan.
Menurut Sudaryono, fokus utama Bulog kini diarahkan kepada optimalisasi proses distribusi dan penyimpanan hasil pertanian dari daerah produsen ke pasar nasional. “Strategi ini tidak hanya memastikan stabilitas harga, tetapi juga memperkuat cadangan pangan nasional yang tahan terhadap guncangan ekonomi maupun bencana alam,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta.
Dia menambahkan, keberhasilan upaya tersebut tidak lepas dari inovasi teknologi dan penerapan sistem pengelolaan yang efisien. “Kami mengintegrasikan sistem digital dalam pemantauan stok dan distribusi, sehingga bisa mengurangi risiko kehilangan hasil dan mempercepat penyaluran ke wilayah yang membutuhkan,” terang Sudaryono.
Langkah ini diyakini mampu mengubah paradigma ketahanan pangan Indonesia, dari sebelumnya yang lebih bergantung pada impor, menjadi negeri yang berdaulat secara pangan. Shahidi, seorang pengamat ketahanan pangan, menyatakan bahwa keberhasilan Bulog dalam mengelola keberlanjutan pasokan pangan nasional merupakan langkah strategis yang sangat dibutuhkan di tengah tantangan global.
Seiring dengan itu, Menteri Pertanian berharap implementasi strategi ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas untuk seluruh masyarakat Indonesia. “Ini adalah bagian dari upaya kami untuk mewujudkan Indonesia mandiri dan berdaulat di bidang pangan,” tambahnya.