
Majelis Hukama Soroti Pentingnya Akhlak dalam IBF 2025
Majelis Hukama Muslimin (MHM) menegaskan bahwa penguatan akhlak dan moral menjadi pondasi utama dalam upaya membangun masyarakat yang berintegritas. Dalam seminar yang digelar di Islamic Book Fair (IBF) 2025, para pemuka agama menekankan bahwa kedalaman nilai-nilai keislaman harus tercermin dalam setiap aspek kehidupan umat.
Dalam sesi diskusi yang berlangsung sehari penuh, Ketua Majelis Hukama, Ustadz Ahmad Faisal, menyampaikan, “Akhlak dan moral bukan hanya sekadar nilai moral personal, tetapi juga menjadi kekuatan sosial yang mampu memperkuat ukhuwah dan mengatasi berbagai tantangan di tengah perkembangan zaman.”
Seminar ini menyajikan berbagai pandangan tentang bagaimana memperkuat karakter umat melalui pendidikan akhlak yang berkelanjutan. Para peserta diajak untuk melihat bahwa implementasi nilai-nilai moral menjadi indikator utama keberhasilan pembangunan manusia secara holistik.
Direktur Islamic Book Fair, Rina Setiawati, menambahkan, “IBF 2025 bukan hanya sebagai ajang promosi buku dan edukasi, tetapi juga forum untuk mendorong societal change melalui peningkatan moral dan etika bangsa.”
Pengamat sosial dan pendidikan menyatakan bahwa pentingnya menginternalisasi nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari menjadi langkah strategis dalam membangun generasi masa depan yang berakhlak dan berintegritas. Menurut mereka, langkah ini sejalan dengan visi keberlanjutan dan perdamaian dunia.
Penguatan moral di kalangan generasi muda juga menjadi perhatian utama. Ustadz Faisal menegaskan, “Kunci keberhasilan jangka panjang adalah menanamkan akhlak sejak dini, mulai dari keluarga dan lembaga pendidikan.”
Dengan tema utama “Membangun Umat Berakhlak Melalui Pendidikan dan Kebiasaan Positif”, IBF 2025 diharapkan mampu menjadi katalisator perubahan positif bagi masyarakat, selaras dengan misi Majelis Hukama dalam memperkokoh moral bangsa.