bali-capai-pengakuan-konstitusional-lewat-gelaran-pkb

Bali Capai Pengakuan Konstitusional Lewat Gelaran PKB

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menegaskan bahwa masyarakat Bali telah menjalankan amanat konstitusi melalui gelaran Pekan Kebudayaan Bali (PKB). Menurutnya, kegiatan budaya ini menegaskan komitmen Bali terhadap pelestarian dan pengembangan budaya lokal sesuai dengan ketentuan Pasal 32 Ayat 1 UUD 1945. Fadli Zon menyebutkan bahwa keberhasilan PKB menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Bali tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga mampu mengadaptasi serta menampilkan kekayaan budaya mereka ke kancah nasional dan internasional.

Dalam wawancara eksklusif, Fadli Zon menyatakan, “Gelaran PKB bukan hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga simbol pengakuan dan implementasi amanat konstitusi yang mengamanatkan masyarakat untuk menjaga dan mengembangkan budaya sendiri. Bali telah membuktikan bahwa budaya lokal bisa menjadi bagian penting dalam pembangunan nasional yang berkelanjutan.”

Selain mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat, PKB juga menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara. Kegiatan ini menghadirkan ragam pertunjukan seni tradisional, pameran seni rupa, serta diskusi tentang pelestarian budaya Bali yang berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa Bali tidak hanya unggul dalam sektor pariwisata, tetapi juga sebagai pusat kekayaan budaya yang terus hidup dan relevan hingga kini.

Pengamat budaya dari Universitas Indonesia, Dr. Rini Suwandi, turut mengomentari keberhasilan PKB. Ia menyatakan, “Ini adalah contoh nyata bagaimana masyarakat dan pemerintah berkolaborasi dalam menjaga identitas budaya sekaligus memajukan ekonomi kreatif. Pengakuan konstitusi melalui kegiatan budaya seperti ini sangat penting untuk mendukung keberlanjutan budaya dan keanekaragaman nasional.”

Sebagai langkah strategis, Pemerintah pusat dan daerah terus mendorong kegiatan serupa untuk menjaga warisan budaya dan meningkatkan manfaat ekonomi dari industri budaya. Melalui pelaksanaan PKB, Bali tidak hanya memperteguh posisi sebagai pusat budaya Indonesia, tetapi juga memberikan pesan kepada seluruh masyarakat bahwa pelestarian budaya merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilakukan secara konsisten.