
Rusia Dukung Program Nuklir Damai Iran, Tolak Senjata Nuklir
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan komitmennya terhadap penolakan penyebaran senjata nuklir, termasuk di kawasan Timur Tengah, dan menyatakan dukungan penuh terhadap program nuklir damai Iran. Dalam pernyataannya yang disampaikan kepada media internasional, Putin menyebut bahwa Rusia menghormati hak Iran untuk mengembangkan energi nuklir untuk keperluan sipil, sesuai dengan perjanjian internasional.
Putin menegaskan bahwa Rusia akan terus mendukung upaya diplomatik dalam menyelesaikan ketegangan terkait program nuklir Iran dan menolak segala bentuk proliferasi nuklir yang dapat mengancam stabilitas regional dan global. Ia menambahkan, “Iran memiliki hak untuk mengembangkan teknologi nuklir damai. Rusia percaya bahwa kerja sama di bidang energi nuklir harus dilakukan secara transparan dan sesuai dengan aturan internasional.”
Pernyataan ini muncul sebagai upaya diplomasi Rusia untuk menjaga hubungan baik dengan Iran sekaligus menegaskan posisi mereka terhadap penolakan senjata nuklir. Rusia juga mengajak komunitas internasional untuk memprioritaskan dialog dan kerjasama dalam mengatasi isu nuklir di Timur Tengah, bukan penggunaan kekerasan atau tekanan politik.
Perkembangan ini dipandang sebagai sinyal politik dari Rusia terhadap kebijakan Amerika Serikat dan sekutunya yang cenderung melakukan tekanan terhadap Iran terkait program nuklirnya. Diplomasi Rusia ini mendapatkan apresiasi dari beberapa negara yang mendukung pengembangan energi nuklir secara damai dan menolak proliferasi senjata pemusnah massal.
Seorang analis geopolitik menyebut bahwa sikap Rusia ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi diplomatiknya di kawasan Timur Tengah sekaligus menegaskan komitmen terhadap non-proliferasi nuklir. “Rusia berusaha menyeimbangkan hubungan dengan Iran dan komunitas internasional, serta menjaga stabilitas regional,” ujarnya.
Dengan endorsment ini, diharapkan proses negosiasi terkait program nuklir Iran dapat berjalan lebih konstruktif dan menghindari eskalasi konflik yang berpotensi merusak keamanan global. Komunitas internasional pun diimbau untuk mendukung upaya diplomatik yang inklusif demi mencapai solusi yang berkelanjutan.