
DPR Desak Penyelesaian Regulasi Program MBG Saat Libur Sekolah
Anggota DPR RI dari Komisi IX, Edy Wuryanto, mengungkapkan keprihatinannya terkait belum selesainya regulasi juknis program makan bergizi (MBG) selama masa libur sekolah. Ia menegaskan bahwa penyelesaian dan penerbitan aturan ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak-anak selama liburan sekolah.
“Kami telah mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) untuk segera menyelesaikan dan menerbitkan juknis resmi agar program MBG dapat berjalan efektif, terutama di masa libur yang rawan kekurangan gizi,” ujar Edy Wuryanto dalam konferensi pers di Jakarta. Ia menambahkan bahwa tantangan dalam implementasi program ini selama libur sekolah harus diatasi melalui regulasi yang jelas dan komprehensif.
Dukungan terhadap program MBG ini didasarkan pada data AMOS (Analisis Monitoring dan Observasi Sekolah) yang menunjukkan adanya peningkatan tingkat gizi anak-anak yang mengikuti program ini di masa aktif belajar. Namun, tantangan utama muncul saat masa libur sekolah, di mana kendala logistik dan ketersediaan dana menjadi hambatan utama dalam menjamin keberlanjutan program.
“Pengaturan juknis yang lengkap dan jelas sangat penting agar semua pihak, termasuk sekolah dan komunitas, dapat melaksanakan program ini secara optimal tanpa kendala,” kata Direktur Badan Gizi Nasional, dr. Rina Nugraha. Ia menambahkan bahwa BGN saat ini tengah bekerja keras menyelesaikan draft regulasi yang akan diharmonisasikan dengan kementerian terkait.
Menurut pengakuan peserta dari beberapa daerah, keberadaan regulasi ini akan memperkuat pengawasan dan distribusi makanan bergizi yang lebih terstruktur. Mereka berharap, implementasi regulasi yang cepat akan membantu mencapai target penurunan angka stunting dan anak kekurangan gizi secara nasional.
Pengamat kesehatan masyarakat, Dr. Agus Purnomo, menilai bahwa strategi ini merupakan langkah tepat. “Dengan regulasi yang matang, program MBG selama libur sekolah akan lebih terorganisir dan berkelanjutan. Ini adalah kunci untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak kita,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat dan orang tua siswa di berbagai daerah juga menantikan regulasi resmi ini agar mereka turut berperan aktif mendukung program MBG. Dukungan semua pihak diharapkan mampu memperkuat momentum dalam meningkatkan status gizi anak Indonesia di masa depan.