bmkg-perkirakan-pasang-laut-2-9-meter-berpotensi-sebabkan-rob-di-balikpapan

BMKG Perkirakan Pasang Laut 2,9 Meter Berpotensi Sebabkan Rob di Balikpapan

Stasiun Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balikpapan memperingatkan masyarakat tentang potensi kenaikan pasang laut mencapai 2,9 meter yang dapat menyebabkan fenomena rob di sejumlah wilayah pesisir Kota Balikpapan. Risiko kenaikan air laut ini diperkirakan berlangsung dalam beberapa hari ke depan dan menjadi perhatian utama untuk keselamatan warga serta keberlanjutan aktivitas di kawasan pesisir.

BMKG Balikpapan berharap masyarakat dan pihak terkait tetap waspada terhadap potensi banjir rob yang bisa mengganggu aktivitas ekonomi dan kehidupan sehari-hari. Menurut data prakiraan yang dirilis, pasang laut mencapai level tertinggi pada saat perigee bulan dan diperkirakan akan berlangsung hingga akhir pekan ini. Hal ini menandai pentingnya koordinasi lintas sektoral dalam menghadapi potensi bencana alam ini.

Dalam wawancara eksklusif, kepala BMKG Balikpapan menyatakan, “Kami mengimbau warga di sekitar pesisir untuk selalu memperhatikan peringatan dini dan menjaga jarak dari pantai saat pasang laut ekstrem. Langkah mitigasi sangat penting untuk mengurangi risiko kerugian yang dapat terjadi.”

Selain mengantisipasi banjir rob, pihak berwenang juga mengingatkan pentingnya menjaga infrastruktur dan melakukan penanggulangan secara cepat untuk mengurangi dampak sosial dan ekonomi. Pemerintah setempat pun mengintensifkan pemantauan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih siap menghadapi kondisi ini.

Kepada masyarakat di wilayah pesisir Balikpapan, BMKG mengimbau untuk mengikuti update resmi dan menghindari aktivitas di dekat pantai selama periode pasang laut tertinggi. Informasi lengkap terkait prakiraan cuaca dan perubahan pasang surut dapat diakses melalui website resmi BMKG dan platform media sosial resmi.

Fenomena kenaikan pasang laut ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi perubahan iklim dan dampaknya terhadap wilayah pesisir di Indonesia. Dengan langkah antisipatif dan kerjasama semua pihak, diharapkan potensi risiko dapat diminimalkan serta dampak negatifnya dapat diredam secara maksimal.