
Sri Mulyani Jamin Defisit APBN Tetap Di Bawah 3 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan komitmennya untuk menjaga defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap di bawah batas aman, yakni 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Dalam pertemuan dengan Dana Moneter Internasional (IMF), Sri Mulyani memaparkan berbagai langkah strategis yang telah dan akan diambil pemerintah untuk menstabilkan sektor fiskal nasional.
“Kami berkomitmen menjaga kesehatan fiskal demi keberlanjutan pembangunan nasional dan stabilitas ekonomi. Seluruh langkah pengelolaan keuangan negara tengah diawasi secara ketat agar defisit tidak melewati batas yang telah ditetapkan,” ujarnya saat pertemuan internasional tersebut.
Perkembangan ekonomi saat ini menunjukkan adanya tantangan global yang cukup besar, termasuk ketidakpastian pasar dunia dan fluktuasi harga komoditas. Namun, Sri Mulyani optimistis dengan kebijakan fiskal dan pengelolaan anggaran yang disiplin mampu menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Diketahui, IMF turut memberikan perhatian terhadap kebijakan fiskal Indonesia dan menyatakan dukungan penuh terhadap langkah-langkah yang diambil pemerintah. “Kami mengapresiasi komitmen pemerintah Indonesia untuk tetap menjaga defisit di bawah batas aman karena ini adalah langkah penting untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi,” kata pejabat IMF dalam pernyataannya.
Dengan menimbang kondisi ekonomi global yang dinamis, Sri Mulyani juga menegaskan perlunya berbagai reformasi struktural dan inovasi dalam pengelolaan keuangan nasional agar target fiskal dapat tercapai dan ekonomi tetap resilient di tengah tantangan global.
Dirinya menambahkan bahwa sinergi antara pemerintah dan lembaga internasional seperti IMF sangat penting untuk memastikan program fiskal berjalan efektif dan akuntabel, sekaligus meningkatkan kepercayaan investor asing terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
Selain itu, Sri Mulyani menyampaikan bahwa penguatan solidaritas fiskal dan pengelolaan defisit secara bertanggung jawab merupakan kunci utama dalam menjaga keberlangsungan ekonomi nasional ke depan.