penyelenggaraan-sekolah-rakyat-2025-bertambah-signifikan-di-luar-prediksi

Penyelenggaraan Sekolah Rakyat 2025 Bertambah Signifikan di Luar Prediksi

Pelaksanaan program Sekolah Rakyat di tahun ajaran 2025/2026 mengalami peningkatan jumlah titik yang cukup signifikan, tak hanya terbatas pada 100 lokasi awal. Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenaker) secara bersinergi memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai platform utama dalam memperluas jangkauan pendidikan alternatif ini. Penambahan titik ini diharapkan dapat meningkatkan akses pendidikan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya kurang terlayani.

Menurut Kepala Divisi Program Kemensos, Dr. Rini Anggraeni, “Kami berkomitmen untuk memperluas lokasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat agar semakin banyak masyarakat yang mendapatkan kesempatan menimba pendidikan dan pelatihan keterampilan, sehingga mereka dapat mandiri dan meningkatkan kualitas hidup.”

Dengan kolaborasi ini, berbagai pelatihan berbasis kompetensi akan diselenggarakan di BLK yang berada di berbagai daerah. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efektivitas pendidikan tetapi juga memastikan peserta memperoleh keterampilan yang sesuai kebutuhan pasar tenaga kerja nasional. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat daya saing tenaga kerja Indonesia di tingkat global.

Direktur Pelatihan Kemenaker, Budi Santoso, menambahkan, “Penambahan titik ini merupakan inovasi yang akan mempercepat distribusi pengetahuan dan keterampilan, sekaligus membantu masyarakat mendapatkan pekerjaan yang layak. Kami yakin program ini akan membuka peluang besar bagi generasi muda Indonesia.”

Para pelajar dan peserta pelatihan menyambut positif langkah ini. Mereka berharap, dengan perluasan area pelaksanaan Sekolah Rakyat, semakin banyak orang yang bisa merasakan manfaat dari pendidikan alternatif ini. Komitmen pemerintah dalam memperkuat program ini didukung penuh oleh berbagai pihak agar tujuan meningkatkan kualitas pendidikan nasional dapat tercapai secara lebih merata dan inklusif.

Secara umum, inisiatif ini menegaskan bahwa pemerintah Indonesia terus berupaya memperluas akses pendidikan dan keterampilan, agar masyarakat mampu bersaing di era globalisasi, serta mencapai pemerataan pembangunan manusia secara luas dan berkelanjutan.