
Pemkab Lebak Libatkan Semua Elemen Atasi Stunting secara Konvergen
Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengambil langkah strategis dalam penanggulangan stunting melalui pendekatan konvergen yang melibatkan berbagai elemen masyarakat dan instansi terkait. Upaya ini dilakukan untuk mengatasi angka stunting yang masih menjadi perhatian, dengan mengintegrasikan program kesehatan, pendidikan, gizi, dan sosial secara terpadu.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Lebak, Dr. Siti Fahriah, menyatakan bahwa kolaborasi menjadi kunci utama dalam mensukseskan program ini. “Kami melibatkan pemerintah desa, lembaga swadaya masyarakat, serta sektor swasta untuk memastikan program pencegahan stunting berjalan efektif dari hulu hingga hilir,” ujarnya. Menurutnya, sinergi seluruh elemen masyarakat sangat penting agar penanganan stunting dapat menyasar faktor penyebab secara komprehensif.
Salah satu inovasi yang diimplementasikan adalah program edukasi gizi di tingkat masyarakat serta peningkatan akses layanan kesehatan dan sanitasi. Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya nutrisi yang mencukupi bagi balita dan ibu hamil dapat meningkat secara signifikan. Kepala Bidang Gizi Dinas Kesehatan Lebak, Anton Maulana, menyebutkan bahwa angka stunting di Kabupaten Lebak berada di angka 30% dan terus berupaya menurunkan hingga di bawah 20% dalam jangka waktu tertentu.
Selain itu, kegiatan monitoring dan evaluasi secara rutin dilakukan untuk memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai target. Kepala Desa di berbagai kecamatan mengapresiasi langkah pemerintah yang melibatkan masyarakat secara aktif. “Dengan pendekatan konvergen ini, kami merasa lebih terbantu dan bersemangat dalam mendukung program pencegahan stunting,” ungkap Kepala Desa Rangkasbitung, Asep Supriatna.
Program ini mendapatkan sambutan positif dari kalangan medis dan akademisi. Dr. Rina Handayani, ahli gizi dari Universitas Banten, menyatakan bahwa keberhasilan pencegahan stunting sangat bergantung pada sinergi semua pihak. “Konvergensi dan kolaborasi yang optimal akan mempercepat upaya pengurangan stunting di Kabupaten Lebak,” katanya.
Dengan langkah konkrit ini, diharapkan angka stunting di Lebak dapat menurun secara signifikan, mendukung generasi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas. Semangat kolaborasi yang diusung menjadi fondasi utama keberhasilan program penanggulangan masalah kesehatan ini di daerah.