ihsg-melemah-akibat-ketegangan-geopolitik-investor-waspadai-risiko-pasar

IHSG Melemah Akibat Ketegangan Geopolitik, Investor Waspadai Risiko Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia berakhir melemah di penghujung pekan, seiring meningkatnya ketegangan geopolitik yang berdampak negatif terhadap pasar saham nasional. Penutupan IHSG tersebut menunjukkan adanya koreksi sebesar 0,85%, terlebih saat investor cenderung mengambil langkah hati-hati menyikapi dinamika global yang sedang berkembang.

Dalam sesi perdagangan terakhir, IHSG menutup di level 6.950, setelah sempat mencapai puncaknya di angka 7.020 dan melakukan koreksi tajam. Sentimen geopolitik, terutama ketegangan di kawasan tertentu yang memicu kekhawatiran akan ketidakpastian pasar, menjadi faktor utama penyebab penurunan indeks saham di Indonesia.

Analis pasar modal menyatakan bahwa kekhawatiran terhadap eskalasi konflik internasional meningkatkan volatilitas pasar saham secara global, termasuk di Indonesia. Sejumlah saham unggulan di sektor energi dan pertahanan mengalami tekanan jual cukup signifikan, yang turut memperbesar koreksi IHSG.

Pengamat pasar, Budi Santoso, menambahkan, “Ketegangan geopolitik menjadi faktor utama yang memengaruhi pergerakan IHSG akhir pekan ini. Investor di Indonesia cenderung melakukan aksi ambil untung dan mengurangi risiko sebelum ketidakpastian tersebut mereda.”

Meski mengalami penurunan, sejumlah analis melihat bahwa kondisi pasar masih menunjukkan potensi rebound jika situasi global membaik. Investor disarankan untuk tetap memperhatikan perkembangan geopolitik dan mengambil langkah berhati-hati dalam berinvestasi di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Sementara itu, volume perdagangan saham hari ini tercatat sebesar 15 miliar lembar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp12 triliun. Akhir pekan ini, pasar saham Indonesia cenderung waspada, menunggu perkembangan terkini dari kondisi internasional dan berita ekonomi domestik yang masih menunjukkan tren positif.

Sebelumnya, Menteri Keuangan menyatakan optimisme terhadap stabilitas ekonomi Indonesia dan meyakinkan bahwa pasar masih memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang. Namun, ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung menjadi pengingat akan pentingnya manajemen risiko dalam berinvestasi di pasar saham Indonesia.