bnpt-tekankan-peran-literasi-dalam-cegah-ideologi-kekerasan

BNPT Tekankan Peran Literasi dalam Cegah Ideologi Kekerasan

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan bahwa literatur dan materi bacaan memiliki peran signifikan dalam membentuk ideologi kekerasan di masyarakat. Menurut Direktur Penanggulangan Ideologi dan Radikalisme BNPT, literatur yang menyebarkan narasi kekerasan dan ekstremisme dapat memperkuat keyakinan para pelaku terorisme dan kelompok radikal.

Dalam wawancara eksklusif, pejabat BNPT menyebutkan, “Literatur yang mengandung ajaran radikalisme dan kekerasan memiliki pengaruh besar terhadap individu yang rentan. Oleh karena itu, pastikan literasi yang kita konsumsi mengedepankan nilai-nilai perdamaian dan toleransi.”

BNPT mengingatkan pentingnya pengawasan dan seleksi terhadap materi bacaan yang beredar, terutama di platform daring dan media sosial. Mereka juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama orang tua dan pendidik, untuk aktif mengawasi dan membimbing anak-anak agar terhindar dari pengaruh literatur berisi ajaran ekstremisme.

Seiring perkembangan teknologi, penyebaran materi radikal semakin mudah dan cepat. Untuk itu, BNPT terus bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan, komunitas, serta platform digital guna meningkatkan literasi anti-radikalisme. Mereka mengimbau masyarakat untuk lebih kritis dalam memilih dan mengonsumsi sumber bacaan.

Seorang pakar keamanan nasional mengatakan, “Menyadari kekuatan literatur dalam membentuk ideologi mengharuskan kita semua berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai perdamaian dan keberagaman sejak dini.”

Upaya pencegahan ideologi kekerasan berbasis literatur ini diharapkan mampu menekan angka penyebaran paham radikal dan menciptakan masyarakat yang lebih aman dan toleran.