warga-protes-hasil-seleksi-spmb-sman-3-cikarang-utara

Warga Protes Hasil Seleksi SPMB SMAN 3 Cikarang Utara

Sejumlah warga dari Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, menggelar aksi demonstrasi menolak hasil Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) di SMAN 3 Cikarang Utara. Aksi ini dipicu ketidakpuasan terhadap proses seleksi dan hasil yang dianggap tidak transparan serta tidak sesuai harapan masyarakat yang menginginkan keadilan dalam penerimaan siswa baru.

Rasa kecewa warga semakin memuncak ketika mereka menilai proses seleksi tidak berjalan secara adil dan banyak pihak yang merasa dirugikan. “Kami tidak ingin ada ketidaktransparanan dalam proses ini, dan berharap hasil seleksi bisa dipertanggungjawabkan secara akademis dan etik,” ujar salah satu perwakilan warga saat ditemui di lokasi aksi.

Dalam aksi tersebut, warga mendesakkan pihak sekolah dan dinas pendidikan setempat untuk mengkaji ulang hasil SPMB dan memastikan ada proses yang jujur serta terbuka untuk umum. Mereka juga mendesak agar pihak sekolah melakukan evaluasi terhadap sistem seleksi dan memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai mekanisme penilaian.

Wakil kepala sekolah SMAN 3 Cikarang Utara menyatakan bahwa proses seleksi telah dilakukan sesuai prosedur yang berlaku dan mengacu pada standar nasional. Meskipun demikian, pihak sekolah tetap membuka ruang dialog dan berharap permasalahan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan peaceful.

Situasi ini menimbulkan perhatian dari kalangan pendidikan dan masyarakat luas, yang mendukung upaya transparansi dalam penerimaan peserta didik baru. Pakar pendidikan menyarankan agar pihak terkait melakukan evaluasi sistem dan memperbaiki komunikasinya dengan masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

Warga juga menyatakan kesiapan mereka untuk berpartisipasi dalam forum diskusi yang akan digelar oleh dinas pendidikan guna mencari solusi terbaik demi memastikan proses yang adil dan akuntabel di masa mendatang. Hingga berita ini diturunkan, situasi di lapangan tetap terkendali dan pihak berwenang tengah melakukan mediasi untuk meredam ketegangan.