
UPI Terima Saran Terkait Penggunaan Istilah Setelah Viral Pidato Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyatakan terbuka terhadap saran dan masukan dari masyarakat setelah adanya kehebohan yang beredar terkait penggunaan istilah dalam pidato berbahasa Inggris dari salah satu mahasiswa. Kejadian ini memunculkan beragam reaksi, mulai dari kritik hingga apresiasi terhadap keberanian menyampaikan pesan dalam lingua asing.
Rektor UPI, Dr. Agus Santoso, menyampaikan bahwa pihak universitas menghargai setiap pendapat yang disampaikan. “UPI sangat menghargai keberagaman pandangan dan selalu terbuka terhadap masukan yang konstruktif. Kami percaya bahwa dialog yang terbuka dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan komunikasi di lingkungan akademik,” ujarnya saat dihubungi tim berita.
Kehebohan bermula saat viral sebuah video yang menunjukkan mahasiswa UPI menyampaikan pidato berbahasa Inggris dengan menggunakan beberapa istilah yang menuai berbagai komentar dari netizen. Sebagian mengapresiasi keberanian dan kemampuan bahasa asing mahasiswa tersebut, sementara lainnya menyoroti pemilihan istilah yang dianggap kurang tepat atau berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.
Menurut seorang pengamat pendidikan, penggunaan bahasa Inggris di kalangan akademik memang penting, namun harus diimbangi dengan pemahaman yang mendalam agar pesan yang disampaikan dapat diterima secara efektif. “Universitas harus memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya mampu berbicara dalam bahasa asing, tetapi juga memahami konteks dan makna istilah yang digunakan,” katanya.
UPI juga menegaskan komitmennya dalam pengembangan kompetensi bahasa asing di lingkungan kampus, melalui berbagai program pelatihan dan seminar. Mereka berharap kejadian ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas komunikasi akademik dan memperluas wawasan mahasiswa dalam berbahasa Inggris.
Selanjutnya, pihak universitas berencana mengadakan diskusi dan workshop tentang penggunaan istilah dalam bahasa Inggris agar para mahasiswa dan dosen dapat mengikuti perkembangan bahasa internasional secara lebih baik. “Kami ingin memastikan bahwa setiap generasi muda UPI mampu bersaing secara global tanpa kehilangan identitas dan kompetensi linguistiknya,” tutup rektor.