
Tim SAR Babel Cari Nenek Hilang di Perkebunan Cit
Tim SAR gabungan dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melanjutkan operasi pencarian terhadap nenek Watri, 75 tahun, yang hilang di area perkebunan di Dusun Cit. Upaya ini dilakukan setelah pendakian dan pencarian awal gagal menemukan keberadaannya, menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan nenek Watri.
Kepala Operasi SAR Babel, Agus Santoso, menyampaikan bahwa pencarian dimulai sejak malam hari dan melibatkan personel dari Basarnas, BNPB, serta warga setempat. “Kami telah melakukan penyisiran di area perkebunan dan sekitar perkampungan untuk memastikan nenek Watri ditemukan dalam kondisi selamat,” ujarnya dalam konfirmasi resmi.
Antisipasi terhadap cuaca buruk dan medan yang sulit menjadi tantangan utama dalam pencarian hari ini. Tim SAR menggunakan drone dan anjing pelacak untuk memperluas jangkauan pencarian. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanda-tanda keberadaan nenek Watri.
Salah satu anggota tim SAR, Linda, mengungkapkan bahwa seluruh tim bersemangat dan berkomitmen penuh untuk menemukan nenek Watri sesegera mungkin. “Kami berharap nenek dapat ditemukan dalam kondisi baik dan segera kembali ke keluarganya,” katanya.
Keluarga dan warga sekitar mengungkapkan kekhawatiran yang mendalam dan berharap operasi pencarian ini segera membuahkan hasil. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk ikut membantu dan melaporkan jika melihat atau mengetahui keberadaan nenek Watri.
Peristiwa ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan warga dalam menjaga keselamatan, terutama di daerah perkebunan yang memiliki medan cukup berat. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya dan pentingnya mengawasi orang tua rentan di sekitar mereka.
Masyarakat diimbau untuk mengikuti update resmi dari Tim SAR Babel dan tetap berdoa agar nenek Watri segera ditemukan dalam keadaan selamat dan sehat. Penyelamatan ini menjadi perhatian utama seluruh elemen masyarakat dan aparat demi memastikan keamanan dan keselamatan warga, khususnya yang rentan terhadap bahaya kehilangan di alam terbuka.