
Ruang Udara Manggarai Barat Bersih dari Abu Vulkanik
Ruang udara di Kabupaten Manggarai Barat kini dinyatakan bersih dari sebaran abu vulkanik, menandai pemulihan kondisi atmosfer pasca aktivitas vulkanik yang sebelumnya mengkhawatirkan. Pernyataan resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan tidak adanya bukti keberadaan abu vulkanik di kawasan tersebut sejak beberapa hari terakhir.
Kepala BMKG, Dr. Andi Rijal, menjelaskan bahwa pemantauan suhu dan citra satelit secara ketat menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi abu vulkanik telah menurun secara signifikan. “Ruang udara Manggarai Barat aman dan tidak lagi berpotensi menimbulkan ancaman bagi penerbangan maupun masyarakat sekitar,” ujarnya dalam konferensi pers yang berlangsung sore tadi.
Sejumlah warga dan petugas bandara menyatakan bahwa aktivitas penerbangan di wilayah tersebut kembali normal setelah kebijakan penutupan sementara akibat abu vulkanik. Kepala Bandara Komodo, Iwan Sutanto, menyebutkan, “Kami memastikan bahwa seluruh jadwal penerbangan berjalan sesuai rencana, dan situasi di lapangan benar-benar aman.”
Pemulihan kualitas udara ini menjadi kabar baik bagi warga dan pelaku aktivitas ekonomi di daerah tersebut. Pemerintah setempat juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi erupsi lanjutan yang bisa terjadi sewaktu-waktu, meski kondisi saat ini sudah membaik.
Menurut data BMKG, aktivitas gunung berapi yang memicu munculnya abu vulkanik di Manggarai Barat itu mulai menurun sejak beberapa hari lalu, menunjukkan tanda-tanda stabilisasi. “Kami terus memantau keadaan secara intensif dan akan mengumumkan setiap perubahan status secara terbuka,” tambah Dr. Andi.
Dengan kondisi udara yang kembali bersih ini, diharapkan proses pemulihan sosial dan ekonomi di daerah wisata tersebut cepat berlangsung, mengingat Manggarai Barat dikenal sebagai destinasi wisata bahari dan konservasi alam yang terkenal di Indonesia.