modus-penipuan-adopsi-bayi-pelaku-gunakan-foto-media-sosial

Modus Penipuan Adopsi Bayi, Pelaku Gunakan Foto Media Sosial

Kasus penipuan dengan modus adopsi bayi kembali mencuat ke permukaan, menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat tentang maraknya penipuan daring. Pelaku penipuan ini diketahui memiliki stok foto bayi yang diambil dari media sosial dan mengirimkannya kepada korban sebagai bagian dari olah modus yang canggih dan menyasar kepercayaan masyarakat yang ingin mengadopsi anak.

Dalam percakapan dengan para korban, pelaku turut mengirimkan berbagai foto bayi yang diperoleh dari media sosial, seolah-olah mereka adalah foto asli dari bayi yang akan diadopsi. Padahal, foto-foto tersebut bukan milik pelaku dan diambil dari sumber daring yang tidak terkait langsung dengan calon bayi tersebut. Hal ini menimbulkan kegaduhan dan menyebabkan korban merasa tertipu karena merasa telah melakukan transaksi yang tidak sesuai kenyataan.

Penipuan ini semakin menunjukkan betapa pentingnya masyarakat untuk lebih berhati-hati dan melakukan verifikasi mendalam sebelum melakukan proses adopsi. Kementerian Sosial dan Kepolisian telah mengimbau masyarakat untuk memverifikasi dokumen dan sumber dari pihak yang menawarkan jasa adopsi, serta berhati-hati terhadap komunikasi yang terlalu mudah dan tanpa bukti nyata.

Ahli keamanan siber mengingatkan bahwa modus ini sangat umum digunakan oleh penipu daring, yang memanfaatkan kekhawatiran dan kepercayaan masyarakat. Mereka biasa mengirim gambar dari berbagai sumber media sosial yang tampak meyakinkan, lalu mengklaim bahwa mereka memiliki akses terhadap bayi tersebut dan menawarkan jasa adopsi dengan biaya tertentu.

Menurut seorang korban yang dihubungi secara eksklusif, ia merasa tertipu karena awalnya tertarik dengan tawaran itu dan terbuai gambar-gambar bayi yang sangat menggemaskan. “Saya tidak menyangka bahwa semua ini adalah tipuan. Mereka mengirimkan foto dari media sosial dan mengaku memiliki bayi yang akan diadopsi. Setelah pembayaran dilakukan, tiba-tiba komunikasi terputus,” ungkapnya.

Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan terhadap pelaku penipuan ini dan berupaya mengungkap jaringan di balik modus operandi ini. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan melaporkan jika menemukan praktik serupa, terutama jika terdapat permintaan uang yang mencurigakan dan dokumen yang tidak lengkap.