
Menko Muhaimin Tekankan Pendekatan Baru Atasi Kemiskinan RI
Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menegaskan pentingnya penerapan strategi inovatif dalam menanggulangi kemiskinan di Indonesia. Mengingat tantangan sosial dan ekonomi yang terus berkembang, pendekatan konvensional dinilai tidak cukup efektif untuk mencapai target penurunan angka kemiskinan secara signifikan.
“Kita harus berani menerapkan pendekatan baru yang lebih adaptif dan berbasis data. Kemiskinan bukan cuma soal angka, tetapi juga persoalan multidimensi yang mencakup pendidikan, kesehatan, dan akses ekonomi,” ujar Muhaimin dalam sebuah konferensi pers di Jakarta.
Menko Muhaimin menambahkan bahwa kolaborasi antar lembaga pemerintah, swasta, serta masyarakat adat menjadi kunci keefektifan strategi baru ini. Ia menekankan perlunya inovasi dalam program pemberdayaan agar mampu menjangkau kawasan terpencil dan kelompok marginal.
Selain itu, Muhaimin menyebut bahwa pemanfaatan teknologi dan data analitik akan menjadi bagian utama dalam pengawasan program-program pengentasan kemiskinan. Ia meyakini bahwa dengan sistem yang lebih transparan dan terintegrasi, capaian target pengurangan kemiskinan dapat lebih terukur dan cepat.
Dalam wawancara terpisah, seorang pengamat kebijakan sosial, Anita Wahyu, menyatakan, “Pendekatan yang lebih holistik dan melibatkan komunitas lokal adalah kunci utama keberhasilan program ini. Dengan inovasi dan kolaborasi, kita bisa mengurangi angka kemiskinan secara signifikan.”
Kemudian, langkah strategis ini diharapkan mampu menggerakkan pembangunan berkelanjutan dan memperkuat sendi sosial masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan ekonomi yang terdampak.