
KLH Identifikasi Penyebab Utama Polusi Udara di Jabodetabek
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui badan pengendalian lingkungan hidup (BPLH) mengungkap sejumlah faktor utama penyebab meningkatnya polusi udara di wilayah Jabodetabek. Data terbaru menunjukkan bahwa kombinasi dari aktivitas industri, lalu lintas kendaraan bermotor, serta faktor cuaca ekstrem turut memperburuk kualitas udara di kawasan metropolitan ini.
Menurut Kepala BPLH, Aulia Rahman, sejumlah solusi harus segera diimplementasikan agar kualitas udara dapat membaik. “Kita memetakan bahwa emisi dari industri dan kendaraan bermotor menjadi kontributor utama polusi udara. Selain itu, fenomena cuaca yang tidak menentu seringkali menyebabkan akumulasi polutan di atmosfir,” ujarnya dalam konferensi pers hari ini.
Sementara itu, data pencemaran menunjukkan adanya kenaikan tingkat partikulat PM2.5 dan PM10 yang melebihi ambang batas normal menurut standar WHO. Angka ini menimbulkan kekhawatiran terhadap dampak kesehatan masyarakat, khususnya pada kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
Sejumlah pakar lingkungan menambahkan bahwa langkah strategis harus diambil secara bersamaan, termasuk peningkatan penggunaan kendaraan ramah lingkungan, pengawasan ketat terhadap industri, serta peningkatan edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas udara. “Transisi ke energi bersih dan regulasi yang lebih ketat harus menjadi prioritas utama,” kata Dr. Siti Nurhayati, ahli lingkungan hidup dari Universitas Indonesia.
Ditambahkan pula bahwa implementasi kebijakan yang tegas dan kolaborasi lintas sektoral menjadi kunci utama dalam mengendalikan polusi udara. Pemerintah daerah diharapkan mempercepat inisiatif program pengendalian emisi dan memperkuat sistem pemantauan kualitas udara yang real-time sehingga respons dapat dilakukan secara cepat dan tepat sasaran.
Langkah-langkah konkret harus segera diambil guna mengurangi risiko kesehatan masyarakat dan memastikan aerodinamika kota tetap terjaga. Menurut Data dari KLHK, kampanye kesadaran akan pentingnya pengurangan penggunaan kendaraan pribadi dan pengembangan transportasi umum berkelanjutan juga perlu digalakkan secara luas.
Kepala BPLH menegaskan, pengendalian polusi udara tidak hanya menjadi tugas pemerintah melainkan juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat dan pelaku industri. Bersama, mereka diharapkan mampu menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat dan bersih di kawasan Jabodetabek.