
Kemensos Bangun 8 Dapur Umum untuk Korban Erupsi Lewotobi
Maraknya erupsi Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur memaksa ribuan warga mengungsi dan membutuhkan bantuan kemanusiaan segera. Sebagai respons cepat, Kementerian Sosial (Kemensos) telah mendirikan delapan dapur umum yang tersebar di wilayah terdampak. Upaya ini disambut antusias masyarakat yang kini tengah mengungsi di tempat penampungan sementara.
Data terbaru menunjukkan sebanyak 1.140 kepala keluarga, atau sekitar 4.954 jiwa, terdampak secara langsung akibat erupsi Lewotobi. Meskipun tidak ada laporan korban jiwa maupun luka-luka, kebutuhan pokok seperti makanan menjadi prioritas utama untuk mengatasi kondisi darurat ini. Kepala kantor wilayah Kemensos menyatakan, “Kami berkomitmen memastikan akses makanan bergizi dan aman bagi para pengungsi agar mereka tetap mendapatkan dukungan selama masa evakuasi dan penanganan.”
Salah satu petugas dapur umum menyebutkan, “Kami menyediakan menu yang variatif dan bergizi, seperti nasi, lauk pauk, serta makanan cukup untuk memenuhi kebutuhan energi warga. Selain itu, kami juga dilengkapi dengan obat-obatan ringan dan perlengkapan pertolongan pertama.”
Ahli geologi dan aparat terkait mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti arahan dari tim evakuasi serta BPBD setempat. Erupsi Lewotobi yang semakin aktif menjadi ancaman serius, namun tindakan cepat dari pemerintah dan relawan mampu mengurangi risiko jangka panjang.
Koordinasi antar lembaga sosial dan pemerintah daerah terus diperkuat agar bantuan dapat tersebar secara merata dan tepat sasaran. Dengan adanya dapur umum ini, harapan masyarakat akan meningkatkan ketahanan pangan selama masa tanggap darurat semakin besar.
Perwakilan warga mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian dari pemerintah. “Kami merasa terbantu karena pangan sudah tersedia dan distribusi berjalan lancar, meskipun kondisi di lokasi masih penuh tantangan,” ujarnya. Sekaligus mengingatkan pentingnya kesadaran akan keselamatan dan mematuhi protokol yang berlaku selama proses evakuasi berlangsung.