
BPDP Dukung UKMK Sawit Capai Ekspor Global
Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Indonesia mengumumkan kesiapan mereka dalam memberikan pendampingan kepada usaha kecil, menengah, dan koperasi (UKMK) di sektor kelapa sawit yang berpotensi menembus pasar ekspor internasional. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat posisi industri sawit nasional di pasar global dan meningkatkan daya saing UKMK lokal.
Direktur BPDP, Ahmad Faizin, menyatakan bahwa program pendampingan ini fokus pada peningkatan kapasitas produksi, standar mutu, serta pengembangan packaging dan branding agar produk UKMK Sawit semakin diminati di luar negeri. “Kami ingin memastikan bahwa UKMK mampu memenuhi standar internasional, sehingga mereka dapat bersaing di tengah kompetisi global,” ujarnya dalam konferensi pers hari ini.
Selain penguatan aspek teknis dan kualitas produk, BPDP juga memberikan akses pasar dan pelatihan terkait pemasaran digital serta sertifikasi berkelanjutan. Langkah ini diyakini dapat membuka peluang ekspor yang lebih luas bagi UKMK di Indonesia. Beberapa koperasi dan UKMK langsung terlibat dalam program ini melaporkan peningkatan pesanan dan ekspor produk minyak sawit olahan mereka.
Seorang pengusaha UKMK, Sari Dewi, mengungkapkan bahwa program pendampingan dari BPDP sangat membantu dalam meningkatkan kualitas produknya. “Dengan pelatihan yang kami terima, kami bisa memenuhi standar internasional dan mendapatkan kepercayaan dari pembeli luar negeri,” katanya. Ia menambahkan bahwa beberapa produknya sudah mulai diekspor ke beberapa negara Asia dan Eropa.
BPDP menargetkan, melalui kolaborasi ini, UKMK sawit mampu memperluas pangsa pasar di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat, sekaligus meningkatkan pendapatan petani dan pelaku usaha lokal. Pemerintah berharap bahwa inisiatif ini dapat memperkuat ekonomi perkebunan nasional dan mendukung keberlanjutan industri sawit yang ramah lingkungan.
Dengan langkah strategis ini, diharapkan UKMK sawit tidak hanya mampu bersaing secara lokal, tetapi juga mampu menembus pasar ekspor global, memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen sawit utama dunia.