
Bencana Pergeseran Tanah Rusakkan 200 Rumah di Cianjur
Ratusan rumah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami kerusakan akibat pergeseran tanah yang terjadi secara tiba-tiba. Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan sebanyak 200 unit rumah mengalami kerusakan, dengan sebagian besar struktur bangunan mengalami kerusakan ringan hingga berat. Kejadian ini menimbulkan kepanikan di kalangan warga dan memicu evakuasi massal di beberapa desa yang terdampak.
Menurut Kepala BPBD Cianjur, Agus Santoso, pergeseran tanah ini diduga dipicu oleh faktor alam dan aktivitas manusia, termasuk pengerukan tanah yang berlebihan dan curah hujan tinggi yang mengguyur daerah tersebut beberapa hari terakhir. “Kami sedang melakukan peninjauan langsung ke lapangan untuk memastikan penyebab utama dan mengevakuasi warga yang tinggal di area rawan longsor,” ujar Agus kepada wartawan.
Petugas gabungan telah mendirikan titik pos pengungsian sementara dan menyediakan bantuan logistik kepada warga terdampak. Sementara itu, sejumlah lembaga sosial dan relawan tengah bekerja keras mengevakuasi warga dan memeriksa kondisi tanah di kawasan perbukitan tersebut.
Pengamat geologi menyebut pergeseran tanah yang terjadi di Cianjur merupakan hasil dari kombinasi faktor alam dan pembangunan yang tidak memperhatikan aspek kestabilan tanah. “Kejadian ini menunjukkan pentingnya mitigasi risiko bencana dan perencanaan tata ruang yang lebih baik,” kata dr. Rina Wijaya, pakar geoteknik dari Universitas Indonesia.
Warga yang terdampak berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret, termasuk pemberian bantuan dan pembangunan kembali rumah yang rusak. Seorang warga, Sari (45), mengatakan, “Kami sangat berharap adanya perhatian dari pemerintah agar bisa segera pulih dan kembali ke rumah masing-masing.”
Hingga kini, proses evakuasi masih berlangsung, dan aparat setempat terus memantau kondisi tanah serta memperingatkan warga agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. Infomasi ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di daerah rawan longsor.