banjir-parah-di-balikpapan-rendam-24-lokasi-warga-evakuasi-kendaraan

Banjir Parah di Balikpapan Rendam 24 Lokasi, Warga Evakuasi Kendaraan

Hujan deras sejak dini hari mengakibatkan banjir besar yang merendam 24 lokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur. Tingginya volume air mencapai 70 centimeter, menyebabkan aktivitas warga terganggu dan sejumlah jalan utama terendam.

Banjir yang terjadi secara tiba-tiba ini memaksa warga untuk melakukan evakuasi, termasuk memindahkan sepeda motor mereka dari area yang terkena dampak. Salah satu warga, Ahmad, mengatakan, “Kami harus cepat-cepat menyelamatkan barang dan kendaraan, karena ketinggian air yang terus bertambah.”

Sejumlah titik yang paling terdampak meliputi kawasan pusat kota dan jalan-jalan utama seperti Jalan MT Haryono. Data dari petugas BPBD menyebutkan bahwa sejumlah warga terpaksa tinggal di pengungsian sementara, sementara upaya pembersihan dan penanggulangan terus dilakukan oleh tim SAR dan relawan.

BMKG memperkirakan kondisi cuaca ekstrem ini akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, mengingat curah hujan yang masih tinggi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, Sari Wulandari, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan posko bantuan dan mengimbau warga untuk tetap waspada serta mengikuti arahan petugas.

Selain itu, pihak berwenang mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari area rawan banjir, serta memastikan perlindungan barang berharga dari genangan air. Fenomena ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem dan bencana alam di wilayah perkotaan.

Kepala Desa dan tokoh masyarakat setempat turut turun langsung dalam penanganan darurat, mengoordinasikan evakuasi dan distribusi bantuan. Kepala BMKG, Agus Priyanto, menambahkan, “Kami terus memantau kondisi cuaca dan akan memberikan informasi terbaru agar masyarakat dapat mengambil langkah antisipatif.”

Fenomena banjir ini kembali menegaskan perlunya penanganan berkelanjutan terhadap masalah drainase dan pengelolaan air di Balikpapan untuk mengurangi risiko bencana di masa depan.