
Banjir Meluas di Parigi Moutong, BPBD Imbau Warga Waspada
Hujan deras yang berlangsung selama beberapa hari terakhir menyebabkan banjir yang meluas di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, wilayah yang sebelumnya relatif aman kini menghadapi dampak serius dari banjir tersebut, dengan ratusan rumah tenggelam dan sejumlah jalan utama terputus.
Faisal, Kepala BPBD Parigi Moutong, menyebutkan bahwa curah hujan tinggi yang terus berlangsung menyebabkan volume air di sungai meningkat secara drastis. “Kami mengimbau warga di daerah rawan banjir untuk tetap waspada dan menghindari lokasi yang berpotensi terdampak banjir,” ujarnya saat dihubungi. Ia juga menambahkan bahwa upaya evakuasi sudah dilakukan di beberapa titik terdampak, dan masyarakat diminta untuk mengikuti arahan petugas.
Sejumlah kawasan permukiman di pusat kota dan di daerah pinggiran mengalami kenaikan ketinggian air yang mengganggu aktivitas warga. Petugas gabungan dari BPBD, TNI, dan Polri bekerja keras mengevakuasi warga dan memberikan bantuan logistik. “Selain mengakibatkan kerusakan properti, banjir ini juga menghambat akses ke fasilitas kesehatan dan layanan dasar lainnya,” jelas Faisal.
Warga yang terdampak mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap situasi yang semakin memburuk. Rina, seorang warga dari Kelurahan Tinombo, menyebutkan bahwa banjir kali ini cukup parah dan membuat mereka harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. “Kami belum pernah mengalami banjir sebesar ini sebelumnya,” tuturnya dengan nada serius. Para ahli meteorologi menyebutkan bahwa curah hujan ekstrem yang dipicu oleh pola cuaca tertentu menjadi penyebab utama meluasnya banjir di wilayah ini.
BPBD dan pemerintah daerah terus memperbarui informasi terkini dan mengoordinasikan relokasi serta penyaluran bantuan ke masyarakat terdampak. Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa, namun kerusakan material cukup luas dan membutuhkan penanganan jangka panjang. Masyarakat diimbau untuk tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan dan keselamatan, serta cerdas dalam mengelola dampak banjir yang sedang melanda.