57-mahasiswa-uin-walisongo-semarang-gelar-kkn-di-tanah-papua

57 Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Gelar KKN di Tanah Papua

Sebanyak 57 mahasiswa dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang resmi memulai program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Tanah Papua. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen institusi untuk memberikan pengalaman lapangan yang berharga sekaligus memperkuat daerah-daerah di Indonesia yang membutuhkan kontribusi tenaga muda.

Penanggung jawab program KKN, Dr. Ahmad Faisal, menyampaikan, “Kami berharap para mahasiswa dapat menjadi agen perubahan sekaligus mempererat nilai gotong royong dan keberagaman budaya di Papua. Pengalaman ini diharapkan mampu membentuk karakter dan kompetensi mereka di masa depan.”

KKN ini difokuskan pada berbagai bidang, mulai dari edukasi, sosial, hingga pembangunan masyarakat. Mahasiswa ditempatkan di beberapa distrik terpencil yang selama ini masih minim akses pendidikan dan layanan dasar lainnya. Menurut salah satu mahasiswa, Siti Nuraini, kegiatan ini memberikan peluang besar untuk belajar langsung dari masyarakat dan menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah.

Program ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Daerah Papua yang menyambut baik kehadiran mahasiswa dari Semarang. Kepala Distrik Yapen, Bapak Joko, menyatakan, “Kehadiran mahasiswa dari UIN Walisongo ini sangat membantu dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pembangunan sosial di wilayah kami.”

Sejumlah strategi digarap untuk memastikan keberhasilan program KKN ini, termasuk sinkronisasi kegiatan dengan kebutuhan masyarakat lokal dan melibatkan warga setempat secara aktif. Harapannya, kolaborasi ini mampu memacu percepatan pembangunan sosial dan ekonomi di Papua, sekaligus memperkaya pengalaman mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmunya secara langsung.

Pengamat pendidikan menyebut program ini sebagai langkah strategis yang tidak hanya memberi manfaat kepada masyarakat Papua, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi para mahasiswa dalam mengembangkan kompetensi sekaligus menanamkan nilai-nilai keberagaman dan toleransi.