sukses-penanganan-tbc-di-jakarta-selatan-dan-tradisi-syukuran-pulang-haji

Sukses Penanganan TBC di Jakarta Selatan dan Tradisi Syukuran Pulang Haji

Jumlah pasien Tuberkulosis (TBC) yang ditangani oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan hingga Mei 2025 mencapai 4.423 kasus. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen daerah dalam pemberantasan penyakit menular yang masih menjadi tantangan di Indonesia. Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan menyebutkan, “Program deteksi dini dan pengobatan langsung secara terintegrasi menjadi kunci utama keberhasilan ini.”

Selain fokus pada penanganan kesehatan, aspek sosial dan budaya tetap menjadi pusat perhatian masyarakat. Salah satu tradisi yang ramai dibahas adalah syukuran pulang haji, yang dikenal sebagai walimatul naqi’ah. Tradisi ini merupakan momen penting untuk mengekspresikan rasa syukur dan mempererat tali silaturahmi keluarga dan masyarakat sekitar. Susunan acara syukuran biasanya meliputi doa bersama, penyajian makanan khas, serta doa khusus untuk keselamatan jamaah selama di Tanah Suci. Makna spiritual dari acara ini turut memberi harapan keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT.

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menegaskan bahwa Presiden memiliki wewenang penuh untuk mengambil keputusan terkait sengketa empat pulau di Indonesia. Ia menyatakan, “Kepala negara berhak mempertimbangkan aspek hukum dan politik demi menjaga kedaulatan negara.” Keputusan ini menjadi penting dalam konteks memperkuat posisi Indonesia di tengah tuntutan regional serta menjaga keutuhan wilayah dari sengketa yang berkepanjangan.

Sementara itu, di bidang sosial, kontroversi menyangkut ucapan anggota legislatif Fadli Zon yang menyinggung peristiwa Mei 1998 menjadi perbincangan. Ia sempat menyatakan hal yang dikritik karena dianggap menyakiti hati korban dan keluarga korban tragedi tersebut. Maman, salah satu pejabat terkait, menyatakan, “Kami berharap semua pihak dapat menghormati sensitivitas sejarah dan memegang teguh pengakuan atas peristiwa yang menyakitkan itu.”

Di sisi lain, prestasi atlet lompat galah putri Indonesia Diva Renatta Jayadi yang tampil di Busan International Athletics Championship mendapat sorotan. Diva mengaku belum mampu tampil maksimal karena kondisi fisik dan persiapan yang kurang optimal. Dukungan dan semangat dari masyarakat Indonesia tetap diberikan sebagai motivasi untuk menghadapi kompetisi internasional mendatang.