rupst-goto-setujui-buyback-saham-rp3-26-triliun-dan-proyeksi-ekonomi-positif-semester-ii-2025

RUPST GoTo Setujui Buyback Saham Rp3,26 Triliun dan Proyeksi Ekonomi Positif Semester II 2025

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mengumumkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang menyetujui program pembelian kembali saham sebesar Rp3,26 triliun. Langkah ini menjadi strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai saham dan memberi sinyal positif kepada pasar modal Indonesia, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global. CEO GoTo menyatakan, “Buyback ini menunjukkan keyakinan kami terhadap potensi pertumbuhan perusahaan di masa depan dan komitmen untuk meningkatkan nilai pemegang saham.”

Selain rencana buyback saham, kondisi ekonomi nasional menunjukkan tren pemulihan yang cukup menjanjikan. Bank Mandiri melalui Chief Economist-nya, Andry Asmoro, menyampaikan bahwa defisit fiskal Indonesia pada Mei 2025 tetap terkendali, walaupun terdapat tantangan eksternal. Ia menambahkan, “Anggaran fiskal kita masih dalam jalur yang aman, sehingga memberikan ruang bagi pemulihan ekonomi yang lebih stabil.”

Seiring dengan penguatan fundamental ekonomi, Bank Indonesia memprakirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik pada semester kedua tahun ini. Pertumbuhan yang diperkirakan mencapai angka positif ini diharapkan mampu mendorong peningkatan daya saing nasional. Menteri Keuangan juga menegaskan bahwa kebijakan fiskal dan moneter yang adaptif akan terus dijaga agar stabilitas tetap terjaga dan laju ekonomi dapat meningkat secara berkelanjutan.

Pertumbuhan ekonomi yang optimis ini turut didukung oleh pelaku pasar modal yang menunjukkan respon positif terhadap hasil RUPST GoTo dan proyeksi ekonomi nasional. Analis pasar menyebut bahwa minat investor terhadap saham teknologi dan e-commerce diprediksi akan meningkat, bahkan di tengah tantangan ekonomi global. “Investor lebih percaya diri melihat adanya langkah strategis dari perusahaan besar dan proyeksi ekonomi lokal yang positif,” ujar salah satu analis terkemuka.

Secara keseluruhan, langkah strategis perusahaan, kesiapan fiskal nasional, dan proyeksi ekonomi yang membaik menjadi indikator bahwa ekonomi Indonesia sedang mengalami tren positif yang akan berdampak pada stabilisasi pasar dan peningkatan peluang investasi di masa mendatang.