perkembangan-kognitif-dan-motorik-jadi-patokan-anak-siap-sekolah

Perkembangan Kognitif dan Motorik Jadi Patokan Anak Siap Sekolah

Ketahanan dan kesiapan anak memasuki jenjang pendidikan dasar kini menjadi perhatian utama orang tua dan pendidik. Pengembangan aspek kognitif dan motorik anak dipandang sebagai indikator utama keberhasilan mereka dalam menavigasi proses belajar di sekolah dasar. Menurut psikolog klinis anak dan remaja Michelle Brigitta Shanny M.Psi, lulusan Universitas Padjadjaran, perkembangan kedua aspek ini sangat krusial dalam menentukan kesiapan anak mengawali pendidikan formal.

Michelle menjelaskan bahwa kemampuan kognitif mencakup kemampuan memahami pelajaran, berbicara, membaca, dan menyelesaikan masalah sederhana. Sedangkan perkembangan motorik merujuk pada kekuatan fisik, koordinasi, serta keterampilan halus seperti menggambar dan menulis. “Keduanya harus berkembang secara seimbang agar anak mampu mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik dan merasa percaya diri di lingkungan sekolah,” ucap Michelle dalam wawancara eksklusif.

Faktor lingkungan dan stimulasi yang tepat dari orang tua maupun pengasuh turut berperan penting dalam mendukung perkembangan ini. Michelle menambahkan, kegiatan seperti bermain edukatif, membaca bersama, dan latihan koordinasi fisik mampu mempercepat perkembangan motorik dan kognitif anak. Ia menegaskan bahwa proses ini harus dilakukan secara konsisten dan menyenangkan agar anak tidak merasa terbebani.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, penilaian kesiapan sekolah kini tidak hanya bergantung pada aspek akademik, tetapi juga melibatkan pengamatan terhadap aspek sosial dan emosional. “Anak yang mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial dan menunjukkan kemampuan mengelola emosi lebih siap menghadapi tantangan di sekolah,” ujar Michelle.

Kunci utama dalam menyiapkan anak siap sekolah adalah kolaborasi antara orang tua, keluarga, dan lembaga pendidikan. Menurut Michelle, pendekatan yang holistik ini akan membangun fondasi mental dan fisik yang kokoh bagi anak, sehingga mereka dapat belajar dan berkembang optimal. Ia pun menyarankan orang tua untuk tidak membebani anak dengan harapan berlebihan dan lebih fokus pada proses pengembangan diri secara menyenangkan.

Perkembangan teknologi dan inovasi pendidikan tetap menjadi faktor penunjang dalam mengukur kesiapan anak menghadapi dunia pendidikan. Dengan pendekatan yang tepat dan perhatian penuh dari orang tua dan pendidik, diharapkan anak mampu menghadapi masa depan dengan percaya diri dan kompetensi yang memadai.