penanganan-darurat-banjir-dan-kebakaran-di-jakarta-selatan-dan-palmerah

Penanganan Darurat Banjir dan Kebakaran di Jakarta Selatan dan Palmerah

Hujan deras yang melanda Jakarta Selatan dan sekitarnya menyebabkan banjir di sejumlah wilayah, yang dikonfirmasi Surut secara bertahap sejak Rabu dini hari. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa 29 RT di Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, menjadi salah satu wilayah paling terdampak akibat banjir bandang yang terjadi beberapa hari lalu.

Kondisi banjir yang mulai surut turut memengaruhi aktivitas masyarakat dan infrastruktur di sekitar. Kepala BPBD DKI Jakarta, Syarifudin, mengatakan bahwa proses pemulihan masih berlangsung dan pihaknya terus melakukan pemantauan ketat di lapangan. “Kami memastikan bahwa prioritas utama adalah keselamatan warga serta penanganan pasca banjir untuk mempercepat proses pemulihan,” ujarnya saat ditemui di kantor BPBD Jakarta.

Sementara itu, di kawasan Palmerah, terjadi insiden kebakaran rumah tinggal yang sempat menghambat upaya pemadaman. Kebakaran di Jalan Tomang Pulo 2 RT 18 RW 06, mengakibatkan kerugian material dan membutuhkan penanganan cepat dari petugas pemadam kebakaran. Kendala parkir liar di sekitar lokasi dianggap menjadi salah satu faktor yang memperlambat proses pemadaman, sehingga aparat berinjing harus berusaha mengatur situasi agar operasi dapat berjalan efektif.

Salah satu petugas pemadam kebakaran, Ridwan mengatakan, “Kami mengalami kesulitan karena pengaturan parkir di sekitar lokasi sangat mempersulit akses mobil pemadam. Diharapkan masyarakat bisa membantu mengamankan area agar proses penanggulangan lebih efisien.”

Data lain menunjukkan bahwa, di tengah berbagai kejadian bencana ini, pemerintah menghadapi tantangan lain berupa jutaan kendaraan bermotor yang belum didaftarkan ulang serta pembayaran pajak yang tertunggak. Lebih dari satu juta kendaraan di DKI Jakarta belum melewati proses administratif tersebut, yang berpotensi memperlambat penegakan aturan dan pengumpulan pajak untuk mendukung penanggulangan bencana dan pembangunan infrastruktur.

Tak ketinggalan, potensi ancaman rob di Jakarta menjadi perhatian serius, di mana ketidakmampuan membayar pajak dan kurangnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan lingkungan dapat memperparah dampak banjir dan rob di masa mendatang. Menurut Kepala BPBD, Syarifudin, “Perlu adanya kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat, dalam menjaga lingkungan dan mendukung program mitigasi bencana.”

Berbagai upaya secara terpadu tengah dilakukan pemerintah provinsi, termasuk peningkatan efisiensi pengelolaan sampah, edukasi masyarakat, hingga penegakan aturan terkait parkir liar dan tata kelola keuangan kendaraan bermotor. Diharapkan, langkah-langkah ini mampu meminimalisir dampak bencana dan memperkuat ketahanan kota Jakarta menghadapi perubahan iklim dan tantangan urbanisasi.