
Pemkab Lutim Ajarkan Pengelolaan Sampah Plastik untuk Tingkatkan Kesadaran Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik. Langkah ini diambil guna mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus menanggulangi potensi bencana banjir dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh sampah yang tidak terkelola dengan baik.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Lutim, Dr. Andi Saputra, menyatakan, “Pengelolaan sampah yang efektif sangat penting demi menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi risiko bencana. Masyarakat diimbau untuk memilah sampah dari sumbernya dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.”
Pemkab Lutim juga menggandeng sejumlah komunitas dan organisasi lingkungan dalam program edukasi dan sosialisasi tentang pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Berbagai kegiatan seperti pengumpulan dan daur ulang sampah plastik diperintahkan untuk dilaksanakan secara rutin, sehingga limbah yang tidak terkelola dapat diminimalisir.
Selain upaya pengelolaan sampah, pemerintah setempat juga memperkuat langkah penanganan bencana alam dengan menyiapkan struktur tanggap darurat dan melakukan pelatihan kepada masyarakat terkait langkah-langkah mitigasi bencana. Menurut Kepala BPBD Lutim, Ibrahim Mahmud, “Kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam mengurangi dampak bencana, terutama banjir akibat sampah yang menyumbat saluran drainase.”
Langkah ini mendapat sambutan positif dari warga setempat, seperti yang disampaikan oleh Rahman, seorang warga yang aktif mengikuti program pengelolaan sampah. “Kami diajarkan untuk memilah sampah dan memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan kerajinan tangan. Selain membantu lingkungan, ini juga membuka peluang ekonomi baru,” katanya.
Pemkab Lutim berkomitmen akan terus memperkuat pengelolaan lingkungan demi keberlanjutan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Upaya ini diharapkan mampu menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengintegrasikan pengelolaan sampah dan penanganan bencana secara terpadu.