pelaku-pembunuhan-di-tangsel-terekam-ekspresi-tanpa-dosa-saat-mengaku

Pelaku Pembunuhan di Tangsel Terekam Ekspresi Tanpa Dosa Saat Mengaku

Kesaksian tetangga sekitar menyebutkan bahwa pelaku pembunuhan di Tangerang Selatan menunjukkan ekspresi tanpa dosa saat mengakui perbuatannya yang mengakibatkan kematian istrinya. Insiden tragis ini menghebohkan warga dan menimbulkan pertanyaan mengenai motif serta kondisi psikologis pelaku yang berinisial JN, 37 tahun.

Menurut keterangan tetangga, identitas suami yang tega melakukan tindakan kekerasan tersebut terungkap setelah pelaku menyerahkan diri ke polisi. Saat diwawancarai, tetangga menggambarkan JN sebagai sosok yang tampak tenang dan tanpa beban meski mengakui pembunuhan tersebut.

“Dia bilang hanya mau menyelesaikan masalah dan tidak menunjukkan rasa bersalah sama sekali, malah tampak biasa saja saat mengakui perbuatannya,” ungkap salah satu tetangga yang tidak ingin disebutkan namanya. Keterangan ini memperlihatkan keanehan dari wajah pelaku yang justru tenang saat mengaku melakukan pembunuhan terhadap istrinya di dalam kamar.

Korban yang diketahui berinisial SR, merupakan istri dari JN, ditemukan tewas di kamar rumah mereka di kawasan Tangerang Selatan. Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan pelaku untuk menjalani pemeriksaan intensif guna mengetahui motif di balik tindak kekerasan tersebut.

Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Henry Novia, menyatakan bahwa motif pembunuhan masih dalam proses penyelidikan. “Kami sedang menggali keterangan dari pelaku dan saksi-saksi sekitar untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang kejadian ini,” ujarnya kepada media.

Sementara itu, keluarga korban menyampaikan rasa duka dan mengecam tindakan pelaku yang mereka sebut sebagai tindakan yang tidak berperikemanusiaan. “Kami masih sulit percaya dengan apa yang terjadi, semoga keadilan bisa ditegakkan,” kata salah satu anggota keluarga korban.

Hingga saat ini, kasus ini sedang dalam tahap proses hukum dan pelaku dijerat dengan pasal pembunuhan berencana. Insiden ini kembali mengangkat isu kekerasan dalam rumah tangga dan pentingnya deteksi dini masalah psikologis yang bisa berujung pada tragedi tragis.

Pengamat kriminal mengingatkan pentingnya pendidikan tentang kekerasan dan pengelolaan konflik dalam rumah tangga untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. “Kita harus lebih peka terhadap tanda-tanda ancaman kekerasan agar dapat segera diatasi sebelum berujung tragedi,” tegas mereka.