
Kemensos Salurkan Rp 5 Miliar untuk Korban Erupsi Lewotobi
Departemen Sosial Indonesia (Kemensos) terus memperkuat upaya penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi dengan menyalurkan bantuan dana yang mencapai hampir Rp 5 miliar. Bantuan ini diberikan kepada warga terdampak sejak awal 2024 dan menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi masyarakat dari bencana alam yang besar. Menurut Menteri Sosial Gus Ipul, penyaluran bantuan ini merupakan salah satu langkah strategis dalam mempercepat proses pemulihan komunitas yang terkena imbas erupsi Lewotobi, yang diketahui menimbulkan kerusakan signifikan pada fasilitas umum dan hunian masyarakat setempat.
Gus Ipul menyatakan, “Kami tetap fokus mendukung warga terdampak erupsi Lewotobi agar mereka dapat kembali beraktivitas normal, melalui bantuan rutin dan program rekonstruksi yang terintegrasi.” Bantuan kemensos ini mencakup dana langsung, pembangunan infrastruktur sementara, hingga program sosial yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi beban psikologis warga terdampak.
Data terakhir menunjukkan bahwa aksi kemensos mendapatkan dukungan luas dari masyarakat dan organisasi kemasyarakatan. Skema pendistribusian yang transparan dan tepat sasaran menjadi kunci keberhasilan program ini. Selain bantuan dana, Kemensos juga menggalang kolaborasi dengan berbagai aparat daerah dan relawan untuk memetakan kebutuhan warga secara detail, sehingga distribusi bantuan dapat optimal dan tepat sasaran.
Pelibatan masyarakat lokal dalam proses rehabilitasi juga menjadi prioritas, guna memastikan program berkelanjutan dan mampu memperkuat ketahanan masyarakat terhadap bencana alam di masa depan. “Kami akan terus memantau dan menyesuaikan program sesuai perkembangan dan kebutuhan di lapangan,” ungkap Gus Ipul.
Langkah kemensos ini diharapkan tidak hanya mampu meringankan beban warga terdampak tetapi juga memperkuat kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana gunung berapi di wilayah tersebut. Kerja sama lintas sektoral menjadi kunci utama mencapai keberhasilan ini dan masyarakat pun diimbau tetap waspada serta mengikuti informasi resmi dari BPBD dan instansi terkait lainnya.