
Kemenhub Tingkatkan Mitigasi Dampak Erupsi Lewotobi dan Gangguan Bandara
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melakukan langkah-langkah mitigasi maksimal guna mengurangi dampak dari erupsi gunung Lewotobi terhadap operasional bandar udara di kawasan terdampak. Upaya ini dilakukan untuk menjaga layanan penerbangan tetap aman dan beroperasi secara optimal, meskipun kondisi gunung aktif mempengaruhi jadwal keberangkatan dan kedatangan.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Operasi Bandara, Agus Santoso, “Kami berkomitmen untuk memastikan keselamatan penumpang dan kelancaran penerbangan. Implementasi prosedur mitigasi dilakukan secara ketat agar dampak erupsi Lewotobi tidak terlalu mengganggu layanan transportasi udara.”
Selain itu, Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali mengumumkan ada sebanyak 17 penerbangan keberangkatan yang dibatalkan hari ini karena abu vulkanik yang menyebar di udara. Keputusan ini untuk menghindari risiko keselamatan selama masa erupsi aktif, dan pihak bandara terus memantau kondisi secara real-time.
Situasi ini memicu perhatian besar dari masyarakat dan pelaku industri penerbangan, yang menuntut kesiapan dan respons cepat dari otoritas bandara dan pemerintah. ILham, seorang pengamat transportasi, menyatakan, “Mitigasi yang tepat dan komunikasi transparan menjadi kunci dalam mengatasi gangguan akibat erupsi gunung Lewotobi yang cukup signifikan ini.”
Kendati ada gangguan sementara, upaya penanggulangan tetap fokus pada keselamatan dan layanan terbaik. Kementerian Perhubungan terus melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk meminimalisir dampak dan menjaga kelancaran transportasi udara di kawasan terdampak.