flores-timur-diguyur-hujan-pasir-dan-kerikil-dari-letusan-lewotobi

Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur: Lanud Pasca Hujan Abu dan Kerikil

Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi besar yang menyebabkan hujan abu, pasir, dan kerikil menyebar ke wilayah sekitar. Erupsi eksplosif tersebut terjadi pukul 17.35 Wita dan menghasilkan kolom abu setinggi 10.000 meter di atas puncak, atau sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut. Fenomena ini menyebabkan situasi di sekitar gunung sangat sulit dijangkau karena gelap gulita dan kondisi cuaca ekstrem disertai hujan kerikil serta abu vulkanik.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa hujan abu, pasir, dan batu kerikil masih berlangsung di beberapa wilayah Kabupaten Flores Timur. Tim reaksi cepat yang melakukan pemantauan lapangan menyatakan bahwa kondisi lapangan sangat terbatas, mengingat minimnya pencahayaan dan meningkatnya potensi bahaya akibat abu vulkanik yang menyebar ke berbagai arah. Meskipun intensitas erupsi tinggi, hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai adanya korban jiwa atau kerusakan besar dari pemerintah desa setempat.

Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menyebutkan bahwa petugas dari BPBD Flores Timur belum menerima laporan adanya warga yang terdampak langsung dari erupsi ini. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran dan membutuhkan penanganan cepat untuk memastikan keselamatan warga dan memantau potensi bencana lanjutan dari aktivitas gunung Lewotobi.

Pengungsi dan masyarakat di sekitar wilayah gunung dihimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Pemerintah dan aparat gabungan terus melakukan pemantauan dan siaga penuh guna memastikan keamanan serta melakukan penanganan tepat waktu terhadap dampak erupsi Gunung Lewotobi. Hujan abu dan kerikil yang terus berlangsung menjadi perhatian utama dalam upaya mitigasi dan pelaporan kejadian terkait bencana alam ini.