
Bandara Bali Catat 87 Penerbangan Batal Akibat Erupsi Lewotobi
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, mengalami gangguan operasional yang signifikan akibat erupsi Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur. Data terbaru menunjukkan adanya sebanyak 87 penerbangan yang harus dibatalkan dalam satu hari, dampak langsung dari aktivitas gunung berapi yang meningkat.
Manajemen bandara menyatakan bahwa penutupan sebagian landasan dan pengurangan jadwal penerbangan dilakukan demi keamanan penumpang dan kru pesawat. “Kami menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama. Saat erupsi berlangsung, penerbangan dari dan menuju Bali sangat terganggu,” ujar Kepala Operasional Bandara Ngurah Rai, Joko Prabowo.
Kemacetan jadwal penerbangan ini menyebabkan penumpukan penumpang dan mengganggu rencana perjalanan banyak wisatawan. Selain itu, sejumlah maskapai juga harus mengatur ulang penerbangan mereka, menimbulkan kerugian dari segi operasional dan keuangan. Juru bicara maskapai Garuda Indonesia mengungkapkan bahwa perubahan jadwal ini cukup signifikan, terutama untuk penerbangan internasional dan domestik.
Erupsi Gunung Lewotobi ini menjadi perhatian utama karena peningkatan aktivitas vulkanik yang cukup intens. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau kondisi gunung dan memperingatkan masyarakat serta pihak maskapai agar tetap waspada.
Dalam sebuah wawancara, seorang penumpang yang terjebak penundaan mengungkapkan, “Saya harus memulai perjalanan bisnis dari Bali ke Jakarta, tapi semua penerbangan dibatalkan. Ini sangat merepotkan dan mengganggu jadwal saya.”
Para ahli menyarankan agar pelaku wisata dan warga Bali tetap mengikuti informasi resmi terkait penyesuaian jadwal penerbangan untuk menghindari kerugian lebih lanjut. Pengelola bandara bersama otoritas setempat berkomitmen untuk meminimalisir dampak dari erupsi ini dan memastikan keselamatan semua pihak.