
Aliansi Organ 98 Ancam Demo Fadli Zon soal Sejarah Tragedi 1998
Aliansi Organ 98 menegaskan penolakannya terhadap upaya penghapusan fakta sejarah tragedi 1998, yang dianggap sebagai bagian penting dari perjalanan reformasi Indonesia. Dalam keterangan resminya, mereka menegaskan bahwa pengurangan atau penyesuaian terhadap peristiwa penting tersebut dapat merusak pemahaman publik terhadap hak asasi manusia dan perjalanan demokrasi di Indonesia.
Potensi demo massal dari Aliansi Organ 98 menjadi sorotan utama, sebagai bentuk protes terhadap pernyataan kontroversial anggota DPR Fadli Zon yang dianggap menyinggung keberadaan fakta tragedi 1998. Organisasi ini menyatakan akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran jika tidak ada permintaan maaf resmi dari Fadli Zon terkait pernyataannya tersebut.
Ketua Organisasi Aliansi Organ 98, Ahmad Saputra, menyampaikan bahwa sejarah harus dilestarikan dan dijelaskan secara jujur tanpa ada upaya mengaburkan fakta. “Penghapusan fakta tragedi 1998 sama saja dengan menghapus sejarah bangsa dan mengabaikan hak rakyat untuk tahu kebenarannya,” katanya saat dihubungi.
Fadli Zon sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang menuai kritik luas dari berbagai elemen masyarakat, termasuk keluarga korban dan aktivis hak asasi manusia. Ia menyebut bahwa penulisan ulang sejarah harus dilakukan untuk memperbaiki narasi yang selama ini dianggap tidak adil.
Menanggapi hal ini, Widodo Santoso, pengamat sejarah dan politik, menyatakan bahwa penting untuk menjaga keseimbangan dalam diskusi tentang peristiwa 1998. “Mewakili sebagian kalangan, pernyataan Fadli Zon semestinya dikaji ulang agar tidak menimbulkan polarisasi dan membahayakan proses rekonsiliasi nasional,” katanya.
Pengamat menambahkan bahwa dialog terbuka dan penghormatan terhadap peristiwa penting sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas sosial dan memperkuat pengetahuan sejarah di kalangan generasi muda. Melalui komunikasi yang konstruktif, diharapkan semua pihak dapat memahami dan menghormati narasi yang berbeda.
Kami akan terus mengikuti perkembangan mengenai polemik sejarah 1998 ini, dan mendukung upaya-upaya menciptakan suasana diskusi yang sehat dan konstruktif di masyarakat Indonesia.