viral-sopir-truk-di-bogor-kena-pungli-berkedok-karcis-5-orang-ditangkap

Viral Pungli Berkedok Karcis di Bogor, 5 Orang Ditangkap Polisi

Seorang sopir truk dan kernetnya menjadi viral di media sosial setelah terkena praktik pungutan liar atau pungli dengan modus berkedok karcis di Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Insiden ini menyoroti maraknya praktik illegal yang merugikan pengendara dan menimbulkan keresahan masyarakat sekitar.

Kejadian ini terungkap melalui sebuah video yang diunggah dan menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria yang memberikan karcis kepada sopir truk sebagai tanda formalitas, namun kemudian meminta imbalan uang kepada sopir. Praktik ini diduga dilakukan oleh oknum tertentu yang mengatasnamakan karcis resmi namun berfungsi sebagai pungutan liar.

Menurut keterangan dari aparat kepolisian, insiden ini terjadi di dekat lokasi proyek pembangunan yang membutuhkan akses jalan tertentu. Polisi langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan lima orang yang terlibat dalam praktik pungli tersebut. Kelimanya kini sedang menjalani pemeriksaan untuk memastikan peran dan motif mereka dalam aksi ilegal ini.

Keberadaan praktik pungli berkedok karcis seperti ini sangat merugikan masyarakat, terutama pengendara dan pengusaha angkutan barang. Pungli dapat meningkatkan biaya operasional yang tentunya memberatkan pelaku usaha dan menyebabkan harga barang menjadi lebih mahal di pasaran. Oleh karena itu, aparat keamanan dan pemerintah setempat terus meningkatkan pengawasan dan operasi pemberantasan pungli di berbagai daerah.

Selaku masyarakat, penting untuk selalu waspada terhadap praktik pungli dan melaporkan kejadian serupa kepada aparat kepolisian agar tidak terjadi lagi. Pemerintah dan aparat penegak hukum pun diimbau untuk lebih tegas dalam menindak pelaku pungli, serta mengedukasi masyarakat tentang bahaya praktik ilegal ini. Dengan penegakan hukum yang tegas dan kesadaran masyarakat, diharapkan praktik pungli berkedok karcis dapat diminimalisasi dan dicegah sejak dini.