
Update Terkini: Kondisi Pembangkit Nuklir Natanz Iran Pasca Serangan dan Keamanan Fasilitas Nuklir Iran
Pemerintah dan badan pengawas nuklir internasional mengonfirmasi bahwa tidak ada kerusakan signifikan yang terjadi di fasilitas Pembangkit Enrichment Bahan Bakar (FEP) Natanz Iran sejak serangan yang dilaporkan pada Jumat, 13 Juni. Menurut laporan resmi dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA), situasi di lokasi Natanz tetap stabil dengan tingkat radiasi di sekitar area yang tetap normal, tanpa adanya peningkatan radiasi off-site yang berbahaya bagi masyarakat umum.
Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi, menyatakan bahwa tidak ditemukan indikasi serangan fisik terhadap ruang kaskade bawah tanah yang menyimpan bagian dari FEP Percontohan dan FEP utama di Natanz. Meski demikian, kehilangan daya listrik di ruang kaskade tersebut berpotensi merusak sentrifus di dalamnya, yang dapat mempengaruhi proses pengayaan uranium. Selain kerusakan fisik, fasilitas Natanz mengalami kontaminasi radiologi dan kimiawi, terutama dari partikel alfa yang berbahaya jika terhirup atau tertelan, dan risiko ini dapat diminimalkan melalui langkah perlindungan yang tepat.
Grossi juga mengungkapkan bahwa toksisitas kimiawi dari uranium heksafluorida dan senyawa fluorida yang terbentuk saat kontak dengan air menjadi tantangan utama di area tersebut. Situasi di fasilitas nuklir Fordow, reaktor air berat Khondab yang sedang pembangunan, serta pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr tidak mengalami kerusakan atau terdampak serangan terbaru ini. Begitu pula dengan Reaktor Riset Teheran yang tetap dalam kondisi aman.
Selain itu, di situs nuklir Esfahan, terjadi kerusakan pada empat bangunan termasuk fasilitas konversi uranium dan pabrik fabrikasi pelat bahan bakar akibat serangan yang sama. Meskipun demikian, IAEA memastikan bahwa tidak terjadi kenaikan radiasi off-site di kedua lokasi tersebut, sehingga risiko bagi masyarakat umum masih terkendali dan dalam batas aman.
Dalam konteks keamanan dan stabilitas program nuklir Iran, laporan ini menjadi penegasan bahwa fasilitas-fasilitas nuklir utama Iran tetap berada dalam kondisi terkendali, meskipun menghadapi ancaman serangan fisik. Pengawasan ketat dari IAEA dan pemeriksaan rutin menjadi kunci dalam memastikan keamanan dan kepatuhan Iran terhadap regulasi nuklir internasional.