bapanas-gerakan-pangan-murah-dan-sphp-aksi-konkret-stabilitas-pangan

Strategi Pemerintah dalam Menjaga Stabilitas Pangan Melalui Gerakan Pangan Murah dan SPHP

Pemerintah Indonesia terus berkomitmen dalam menjaga stabilitas pangan nasional dengan melaksanakan berbagai program dan aksi nyata. Salah satu langkah utama adalah Gerakan Pangan Murah (GPM) yang bertujuan menekan harga pangan agar tetap terjangkau masyarakat. Selain itu, penyaluran beras untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) menjadi fokus utama dalam menjaga ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok di pasar.

Badan Pangan Nasional (Bapanas), bersama pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait, secara aktif melaksanakan pemantauan dan pengawasan harga pangan di lapangan. Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto, menegaskan bahwa aksi konkret ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga kestabilan pasokan pangan dan harga di seluruh Indonesia.

Hingga pertengahan Juni 2025, kegiatan pengawasan harga dilakukan oleh 1.053 petugas di seluruh daerah. Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) juga telah mencapai 3.817 kali dengan penyaluran beras SPHP sebanyak 181.173 ton, atau sekitar 60,39 persen dari target tahun sebesar 1,5 juta ton. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan mengendalikan fluktuasi harga.

Dalam rangka memperkuat distribusi dan penyaluran beras, Perum Bulog bekerja sama dengan Koperasi Desa Merah Putih untuk memastikan penerapan program SPHP berjalan efektif dan efisien. Selain beras, pemerintah juga berfokus pada pasokan daging dan telur dengan mendorong kolaborasi antara peternak dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melalui program Makan Bergizi Gratis, yang merupakan salah satu inisiatif prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Untuk mengatasi disparitas harga cabai antarwilayah, Bapanas menginisiasi pengkajian penetapan standar harga serta pemanfaatan inovasi, seperti senyawa chitosan, guna memperpanjang umur simpan dan menjaga kualitas cabai. Inovasi ini diharapkan mampu mengurangi disparitas harga dan meningkatkan kestabilan pasokan komoditas penting di berbagai daerah, terutama di Indonesia Timur.

Langkah-langkah strategis ini menunjukkan bahwa pemerintah secara aktif berupaya menjaga stabilitas pangan nasional melalui berbagai program dan inovasi. Dengan kolaborasi lintas sektor, termasuk peningkatan distribusi dan penggunaan teknologi inovatif, diharapkan harga bahan pokok dapat tetap terjangkau dan pasokan stabil, memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan.